Eramuslim.com – Tentara Zionis-Israel tidak saja menangkapi anak-anak Palestina dan kaum perempuan, tapi juga menangkapi para jurnalis yang tengah bertugas meliput kondisi di Palestina. Sebab itulah, Aliansi Jurnalis Palestina (PJS) melancarkan protesnya terkait hal tersebut di depan penjara Ofer, Israel, (18/2).
“Kami mengutuk tindakan tentara Zionis-Israel yang menahan seorang wartawan Palestina, Ala’a al-Titi, “ ujar Ketua PJS Abdul Nasser al-Najjar sebagaimana diberitakan IMEMC, (18/2).
Ia menolak kebijakan Zionis-Israel yang terus menerus menangkapi wartawan. Al-Titi ditangkap tiga kali, termasuk penangkapan saat ini lantaran dituduh bekerja dengan media yang dianggap Zionis-Israel berafiliasi dengan Hamas.
Menurut Pusat Informasi Palestina, dia ditangkap pada 21 Januari lalu, setelah pasukan Zionis secara brutal menggerebek rumahnya di kamp pengungsi Aroub, di sebelah utara Hebron.
Badan tersebut juga mengatakan bahwa penangkapan Titi datang hanya seminggu setelah ia dibebaskan dari penjara Zionis-Israel di mana ia ditahan beberapa kali oleh pasukan keamanan. Titi sendiri pernah menghabiskan waktunya selama empat tahun di balik jeruji besi penjajah Israel.
Abdul Nasser al-Najjar meminta serikat jurnalis internasional dan Arab untuk mengirimkan surat kepada Zionis-Israel, meminta pembebasan 15 wartawan Palestina yang saat ini sedang ditahan di penjara-penjara mereka.
Sebagai catatan, sekitar 17 wartawan tewas dan 30 lainnya luka-luka dalam serangan Zionis-Israel di Gaza dalam tujuh tahun terakhir. Rumah wartawan lainnya juga dihancurkan, menggusur keluarga mereka, sementara kantor beberapa media menjadi sasaran dan dihancurkan.
Sementara itu, WAFA melaporkan situs jejaring sosial Facebook telah menghapus laman kantor berita Shehab lantaran diduga berafiliasi dengan Hamas.
Laman Shehab yang memiliki 2,5 juta pengikut adalah salah satu kelompok jaringan sosial yang secara luas tersebar di wilayah Palestina, dan melaporkan setiap harinya hal-hal yang terjadi di Tepi Barat dan Gaza.
Pihak Facebook mengatakan penghapusan laman itu dikarenakan kekerasan grafis yang ditampilkan Shehab dan dapat memicu kebencian.
Ini bukan pertama kalinya, Facebook menghapus laman yang mendukung Palestina setelah pada Maret 2011 lalu, Facebook juga telah menghapus sejumlah laman milik aktivis Palestina yang menyerukan Intifada ketiga. Bahkan Facebook juga telah hapus fanpage Eramuslim.com yang telah memiliki ratusan ribu “like”. (rz)