Para pemuka agama baik Muslim maupun Nasrani yang berada di Jalur Gaza, Selasa (29/9) kemarin menyampaikan seruannya kepada penduduk dunia untuk mendoakan Al Aqsha di setiap doa dan sholat, sebagai bentuk solidaritas atas apa yang menimpa Al Quds saat ini. Seruan juga datang dari jama’ah Ikhawanul Muslimin yang berpusat di Mesir. Mereka menyeru kepada muslim dunia untuk melakukan aksi pada hari Jum’at besok, yang mereka sebut sebagai Hari Amarah; sebagai bentuk solidaritas terhadap Masjid Suci Al Aqsha dan Palestina.
Aksi protes ini merupakan dampak dari peristiwa yang terjadi pada hari Ahad, (27/9) lalu, dimana sekelompok Yahudi Radikal menerobos masuk ke komplek Masjid Suci Al Aqsa yang berujung dengan bentrokan dan mengakibatkan lukanya 16 orang jama’ah masjid. Mereka mengalami luka-luka setelah berhadapan dengan kelompok Yahudi ekstrim tersebut yang dilindungi oleh para polisi Israel.
Dari kota Ramallah, Tepi Barat, dalam jumpa pers yang diadakan oleh Yayasan gabungan Muslim dan Nasrani untuk pembebasan Al Quds, Syeikh Taisir At Tamimi selaku ketua yayasan tersebut menyerukan, agar kaum muslimin dunia berpuasa sunah pada Kamis besok, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah sekaligus solidaritas terhadap Al Quds. Ia juga menyerukan Jum’at besok sebagai hari Amarah untuk kebebaan Al Quds dan masjid suci Al Aqsha. Ia meminta kepada penduduk dunia untuk turun ke jalan-jalan menyuarakan sikap protes dan mengutuk penjajah Israel atas kejahatan yang telah mereka lakukan terhadap bangsa Palestina.
Jama’ah Ikhwanul Muslimin dalam pernyataannya menyerukan hal serupa. Kaum muslimin diharap menghidupkan malamnya dengan qiyamul lail pada hari Kamis besok, yang dilanjutkan dengan berpuasa pada siangnya. Malam harinya mendirikan jamaah Isya’ di masjid terdekat dan memanjatkan doa qunut untuk saudara muslim kita yang terzolimi di Palestina. Dalam bayannya itu juga dinyatakan, Jum’at, 13 Syawal 1430 H, bertepatan dengan tanggal 2 Oktober 2009 ditetapkan sebagai hari Amarah; solidiritas untuk Al Aqsa dan Palestina (sn/iol)