Eramuslim.com – Juru bicara militer penjajah ‘Israel’ mengatakan bahwa Gaza merupakan “salah satu medan perang yang paling sulit” di dunia dan menegaskan bahwa operasi-operasi Israel yang sedang berlangsung di Rafah tidak menjamin kemenangan melawan perlawanan Palestina.
“Tantangan terpenting yang dihadapi tentara adalah kepercayaan publik Israel… apa yang terjadi pada 7 Oktober memaksa kami untuk lebih menempatkan diri dan tahu bagaimana menerima kritik, dan setelah kegagalan kami bertanggung jawab,” kata Daniel Hagari kepada surat kabar Israel Yedioth Ahronoth pada Rabu (08/05).
“Orang yang memimpin perang adalah Kepala Staf, yang telah mengambil tanggung jawab, dan kami juga memahami implikasi dari tanggung jawab ini. Kami merencanakan perang yang akan berlangsung selama sekitar satu tahun. Gaza mungkin merupakan salah satu arena yang paling sulit di dunia dalam hal pertempuran, intensitas, dan terowongan-terowongan yang digali Hamas di bawah tanah,” tambahnya.
Dia juga mengklaim bahwa penundaan operasi Rafah disebabkan oleh “kondisi operasional” yang berkaitan dengan keberadaan lebih dari satu juta warga Palestina yang berlindung di kota tersebut. Hal ini terlepas dari fakta bahwa serangan udara di kota padat penduduk telah berlangsung selama berbulan-bulan.
“Rafah tidak sepenting Khan Yunis dan Gaza utara,” kata Hagari.
“Kami akan menangani Rafah dengan cara yang tepat bagi kami… bahkan setelah kami menangani Rafah… Hamas akan bergerak ke utara dan mencoba untuk berkumpul kembali, bahkan dalam beberapa hari mendatang. Di mana pun Hamas kembali, baik di utara maupun di tengah Jalur Gaza, kami akan kembali beraksi,” lanjutnya.
Pernyataan Hagari ini bertentangan dengan narasi resmi ‘Israel’ yang menyatakan bahwa kota tersebut merupakan benteng terakhir kelompok perlawanan tersebut.
Penjajah ‘Israel’ merebut penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir pada hari Selasa setelah berbulan-bulan berjanji untuk menyerang kota tersebut.
Serangan udara Zionis ‘Israel’ tanpa henti menargetkan Rafah timur sejak operasi untuk merebut penyeberangan dimulai, menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak. Meski belum melancarkan serangan darat penuh ke Rafah, tentara ‘Israel’ sudah mulai menghadapi perlawanan sengit.
“Mujahidin Al-Qassam mampu meledakkan terowongan jebakan [dekat dengan] pasukan zionis yang terdiri dari tiga kendaraan, ekskavator, dan sejumlah tentara, menyebabkan mereka tewas dan terluka di sebelah timur kota Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza,” kata Brigade Al-Qassam Hamas dalam sebuah pernyataan.
(Hidayatullah)