Dr. Sami Abu Zuhri, juru bicara Gerakan Islam Perlawanan Hamas menyatakan bahwa apa yang dilaporkan oleh media, adanya perjanjian antara otoritas Palestina di Ramallah dengan pendudukan Israel, untuk mengurangi suara adzan di masjid di Tepi Barat karena mengganggu penduduk Israel, menunjukkan bahwa pihak otoritas Palestina secara tidak langsung telah memerangi umat Islam.
Abu Zuhri mengatakan dalam pernyataan eksklusif pada hari Ahad kemarin (08/08) kepada Pusat Informasi Palestina: "Apa yang terungkap dari perjanjian ini menunjukkan bahwa peran Fatah dan otoritas Palestina tidak lagi terbatas untuk melawan para pejuang Palestina, tetapi juga mereka telah anti-Islam dengan mau menuruti perintah dari pasukan pendudukan Zionis."
Dia menekankan bahwa otoritas Palestina tidak hanya akan mengurangi suara adzan dan suara imam shalat, namun ia mengungkapkan bahwa serangkaian tindakan dilakukan oleh otoritas Palestina telah memberi sumbangan ke arah memerangi Islam secara keseluruhan.
Abu Zuhri menjelaskan dalam hal ini termasuk adanya pengusiran sejumlah besar muadzin, imam, pengkhotbah, dan komisi Islam yang harus dipecat dari pekerjaan mereka, serta menyebabkan sebuah mesjid di Barat tanpa imam dan muazin yang digaji, hal ini menunjukkan bahwa setiap imam atau muazin, atau marbot masjid tidak diatur gaji pensiunan mereka.
Dalam kasus lain, otoritas Palestina malah mengangkat dan menunjuk para imam yang tidak akrab dengan ilmu agama, sebagai bagian dari rencana yang disengaja untuk melemahkan peran masjid, sehingga masjid akan diisi oleh para ulama dan pengkhotbah yang bodoh yang sama sekali tidak memiliki kemampuan dalam bidang syar’i.
"Semua ini menegaskan bahwa otoritas Palestina tidak hanya berperang melawan para pejuang Palestina, tetapi mereka juga berperang melawan Islam," tegas Abu Zuhri.(fq/pic)