Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Kamis: “Sejauh ini pertempuran alami kemajuan seperti yang direncanakan, kita harapkan serangan tahap lanjutnya di masa depan. Hingga kini, kami telah memukul Hamas dan organisasi teror dan setelah pertempuran ini kita akan terus meningkatkan serangan pada mereka. ”
Netanyahu mendiskusikan pilihan serangan darat dengan dewan kabinet keamanan , tapi belum disebutkan kapan atau apakah ini mungkin terjadi.
Terakhir kali mereka melakukan serangan seperti itu di awal tahun 2009. Pasukan darat Israel tidak pernah menyeberang ke Jalur Gaza, salah satu wilayah paling padat penduduknya di dunia, yang terjadi hanyalah saling serang roket dan rudal pada Oktober 2012.
“Kami memiliki hari-hari pertempuran yang panjang di depan kita,” kata Menteri Pertahanan Moshe Yaalon.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dengan menantang, ketika ditanya tentang pernyataan Yaalon itu. “Punggung kami adalah tembok dan kita tidak ada ruginya ,” katanya. “Kami siap untuk pertempuran sampai akhir.”
Militer Israel mengatakan lebih dari 470 proyektil telah ditembakkan oleh Hamas ke wilayah Israel , Hamas adalah kekuatan militer yang dominan di Gaza, dan beberapa kelompok militan bersenjata lainnya.
Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada Netanyahu melalui telepon pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat bersedia membantu menegosiasikan gencatan senjata, kata Gedung Putih.
Presiden Prancis Francois Hollande menyuarakan keprihatinannya pada kematian warga sipil dan menyerukan gencatan senjata. Seorang juru bicara Menteri Luar Negeri AS John Kerry, mengatakan: “Tak seorang pun ingin melihat invasi darat.”
Kerry berbicara kepada rekan diplomat pemerintahan Mesir , apakah ada kemungkinan pemerintahan Mesir menggunakan pengaruhnya untuk menenangkan situasi, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.
Israel mengatakan telah menyerang lebih dari 860 sasaran di Gaza. Serangan roket Palestina meningkat setelah pasukan Israel menangkap ratusan aktivis Hamas di Tepi Barat ketika mencari para pemuda Israel yang diduga diculik dan dibunuh oleh Hamas.
Warga mengatakan serangan Israel pada hari Jumat fajar di Rafah telah menghajar beberapa rumah sipil , dan korban sedang tidur ketika rumah mereka dibom. (Arby/Dz)