Abu Ubaidah, juru bicara brigade Izzuddin al-Qassam – sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyatakan kesiapan mereka untuk berperang dengan Zionis Israel kapanpun.
Abu Ubaidah, seperti yang dilaporkan oleh Reuters, menyatakan bahwa Hamas tidak akan mundur dari keterlibatn mereka dalam pertempuran dengan Zionis.
"Kami tidak ingin adanya perang .. Kami ingin perdamaian dan ketenangan bangsa ini," katanya, "namun kalau dipaksakan pada kami untuk berperang, kami semua siap untuk meladeni dengan segala kekuatan yang kami miliki untuk menghadapi perang dengan segala bentuk dan segala kejahatan atau serangan Zionis yang akan dilancarkan."
Abu Ubaidah menyatakan juga bahwa perang di Gaza, yang menewaskan 1.300 warga Palestina telah menjadikan ribuan warga Palestina menjadi sukarelawan dalam jajaran brigade Al-Qassam.
Juru bicara brigade Al-Qassam menjelaskan bahwa mereka juga harus mengembangkan persenjataan.
"Musuh telah mengembangkan dan menggunakan senjata yang terlarang secara internasional untuk menyerang kami, oleh karena itu kami harus dapat menggunakan senjata yang cocok dan menggunakan segala senjata apa pun yang kami lihat sesuai dalam melawan pendudukan dan pertempuran akan terus berlanjut."
Namun Abu Ubaidah menolak berkomentar lebih lanjut terkait dengan senjata yang dimiliki oleh brigade Al-Qassam sambil mengatakan:" Sifat dari pertempuran adalah mengharuskan kami untuk tidak mengumumkan senjata yang kami miliki dan sejauh mana kemampuan militer dan persenjataan kami dan kami akan menggunakannya ketika mengusir setiap agresi yang mencoba masuk ke Gaza." Di sisi lain, Abu Ubaidah juga mendesak Mesir untuk berhenti membangun tembok baja di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza.
Namun dia menolak berkomentar mengenai penyelundupan senjata melalui jaringan terowongan bawah tanah, yang juga digunakan untuk menyelundupkan dari barang-barang komersial ke Gaza, akibat blokade yang diterapkan Israel secara tidak adil.
Hamas sendiri saat ini tengah menawarkan Israel pada kesepakatan pertukaran tahanan, yang akan membebaskan ribuan tahanan Palestina sebagai imbalan bagi dibebaskannya prajurit Israel Gilad Shalit yang ditangkap pada tahun 2006. (fq/imo)