eramuslim.com – Setelah perang berakhir, Israel memiliki skenario tersendiri untuk sistem pemerintahan di Jalur Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Kamis (4/1) mempresentasikan rencana setelah pasukan pertahanan IDF berhasil menumpas habis jaringan Hamas.
Secara garis besar, kata Gallant, Israel tidak akan membiarkan Hamas memerintah Gaza.
“Hamas tidak akan mengendalikan Gaza dan tidak akan menimbulkan ancaman keamanan bagi warga Israel,” tegasnya, seperti dimuat AFP.
Lebih lanjut Gallant menyebut Israel lebih berhak memerintah Gaza. Namun, dia menyerahkan itu kepada warga Palestina dengan syarat tidak membahayakan Tel Aviiv.
“Penduduk Gaza adalah warga Palestina, oleh karena itu badan-badan Palestina akan bertanggung jawab, dengan syarat tidak akan ada tindakan permusuhan atau ancaman terhadap Negara Israel,” kata Gallant.
Ia juga memastikan bahwa tidak akan ada pemukiman Israel di sana.
“Tidak akan ada kehadiran warga sipil Israel di Jalur Gaza setelah tujuan perang tercapai,” tambahnya.
Kendati demikian, pernyataan Gallant berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich.
Keduanya jutsu menyerukan agar warga Israel bisa kembali ke Gaza setelah perang dimenangkan. Sementara warga Palestina akan didorong keluar.
Seruan tersebut menuai kecaman dari negara-negara Arab, serta sekutu utamanya Amerika Serikat.
(Sumber: RMOL)
Mengarang boleh itulah manusia tdk tau diri bisanya merusak bangunan, membunuh anak2 dan perempuan
semzntara dilapangan perang ketakutan Dan keroyokan dng barat