Gerakan Jihad Islam Palestina lewat anggota senior biro politiknya, Muhammad al-Hindi menilai bahwa dimulainya perundingan damai secara tidak langsung antara Pemerintah Otorita di Ramallah dengan rezim Zionis Israel sebagai sebuah tragedi baru.
Al-Hindi dalam konferensi pers Rabu kemarin (12/5) di kota Gaza mengatakan bahwa dimulainya perundingan babak baru dengan rezim Zionis maknanya adalah bencana baru. Karena, para pemimpin rezim agresor ini adalah para penjahat perang, sebagaimana dilansir kantor berita Fars News.
Perundingan tidak langsung antara pemerintah Otorita Ramallah dibawah pimpinan Mahmud Abbas dengan Rezim Zionis dimulai Senin lalu yang memicu kecaman dari berbagai kelompok perlawanan Palestina termasuk Hamas dan Jihad Islam.(fq/irib)