Gerakan Jihad Islam pada Ahad kemarin mengutuk tindakan yang dilakukan oleh pasukan keamanan otoritas Palestina yang menyebabkan terbunuhnya dua komandan dari Brigade Al-Qassam – sayap militer gerakan Hamas di Qalqilya Tepi Barat.
Abul Qassam salah seorang komandan Jihad di utara Tepi Barat mengatakan bahwa pembunuhan tersebut sebagai penegasan dari pengkhianatan dari sebuah proyek pesanan yang dipimpin oleh otoritas Ramallah dan berusaha menghancurkan gerakan perlawanan.
Dia mengatakan bahwa masyarakat tidak akan puas sampai pelaku kejahatan itu bertanggung jawab untuk tindakan kejahatan yang telah mereka lakukan.
Dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada Ahad subuh, Abul Qassam menyatakan bahwa pembunuhan dari pemimpin Al-Qassam – Muhammad al-Samman dan Muhammad Yassin syahid , sejalan dengan perang yang dilancarkan oleh Israel dan perlawanan otoritas Ramallah terhadap para pejuang Palestina.
Dia menjelaskan tindakan tersebut membuktikan bahwa otoritas Ramallah tidak peduli dengan keberhasilan dialog antar-Palestina untuk mengakhiri status perpecahan.
Pada bagian lain, Brigade Salahuddin , sayap militer dari PRC (pupular resistence committee), menyerukan kepada masyarakat di Tepi Barat untuk melakukan pemberontakan terhadap pihak otoritas Ramallah.
Juru bicara sayap militer PRC Abu Yusuf mengatakan dalam sebuah pernyataannya pada hari Minggu kemarin bahwa semua pejuang perlawanan Palestina harus melawan aparat otoritas Ramallah, karena mereka saat ini mirip dengan musuh bersama rakyat Palestina "Zionist Israel".
Dia mendesak anggota-anggota faksi Fatah yang masih memiliki kemuliaan dan harga diri untuk bersatu dengan para pejuang dan menyingkirkan semua agen-agen yang telah berkalobarasi dengan aparat otoritas Palestina.(fq/pic)