Tuduhan bahwa pemerintahan Inggris menerapkan standar ganda dilayangkan oleh seorang pembaca Times di London. Dalam surat pembaca tersebut, ia mempermasalahkan izin visa yang dikeluarkan untuk kesebelasan Israel, dalam rangka pertandingan persahabatan jelang piala Euro 2008. Tapi di saat yang sama, Inggris menolak memberikan visa kepada anggota kesebelasan Under 19 dari Palestina yang juga akan melangsungkan laga persahabatan di Inggris.
Yang menarik dari surat ini adalah, adanya tanda tangan warga Yahudi Inggris yang memprotes kebijakan Inggris dan menyebutnya sebagai tindakan tidak fair. "Seharusnya Inggris menjadi fasilitator moral dan mendukung perdamaian di Timur Tengah. Sangatlah aneh menolak memberikan visa kepada kesebelasan Under 19 dari Palestina tanpa alasan yang jelas, " ujar surat yang mengatasnamakan diri sebagai Jews for Justice.
Beberapa nama yang turut memberikan tanda tangan dalam surat ini, adalah orang-orang ternama di Inggris. Antara lain Sir Tom Stoppard, Mike Leigh, seorang sutradara film, dan Jonathan Miller tokoh dari Partai Buruh.
Seperti yang telah diketahui, Israel beradu keterampilan di lapangan hijau bersama Inggris beberapa waktu lalu dan malah pertandingan ini disiarkan oleh Anteve. Dan Inggris keluar sebagai pemenangnya. "Seharusnya pemerintahan Inggris juga memberikan kesempatan yang sama pada kesebalasan dari Palestina, seperti yang telah diberikan kepada kesebelasan dari Israel, " desak surat tersebut.
Pada hari pertandingan antara Inggris melawan Israel, di luar stadion Wembley berlangsung demonstrasi yang menyerukan aksi boikot atas produk-produk Israel. Menariknya, demonstrasi ini digelar oleh warga Yahudi yang telah menjadi warga negara Inggris. Mereka tergabung dalam kelompok J-BIG atau Jews Boycotting Israeli Goods. Selain menyerukan boikot produk Israel, kelompok ini juga menerbitkan petisi online untuk melarang Israel mengikuti pertandingan bola internasional, sampai Israel menaati hukum dan peraturan internasional. (Reuters/Herry Nurdi)