Dia memuji persiapan IDF untuk pertempuran di Gaza, menyoroti pemboman besar-besaran Angkatan Udara penjajah Israel terhadap jaringan terowongan Gaza internal Hamas, yang dikenal sebagai “metro” pada Kamis malam hingga Jumat dini hari lalu, yang dilaporkan menghancurkan bermil-mil terowongan dan membunuh apa yang diyakini IDF sebagai lusinan anggota Hamas.
Dari dua petinggi Hamas yang disebutkan oleh Toledano, Deif dianggap bertanggung jawab oleh Israel karena secara pribadi mengatur banyak pemboman bunuh diri dan serangan lainnya sejak pertengahan 1990-an di mana lusinan bahkan ratusan orang Israel terbunuh. Deif telah lama berada di puncak daftar buronan Israel.
Dia terluka dalam beberapa upaya pembunuhan Israel. Salah satu istri dan dua anaknya tewas dalam upaya Israel untuk membunuhnya selama “Operation Protective Edge” di Gaza tahun 2014.
Deif dijuluki media setempat sebagai “kucing bernyawa sembilan” karena beberapa kali dilaporkan tewas oleh operasi militer Israel, namun faktanya masih hidup.
Sedangkan Yahya Sinwar adalah orang kedua setelah ketua politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, dalam hierarki kelompok itu. Dia menghabiskan beberapa dekade di penjara Israel setelah dihukum pada tahun 1989 karena melakukan penculikan dan eksekusi dua tentara Israel.
Dikenal oleh para interogator Israel sebagai “Jagal dari Khan Younis” karena eksekusi antusiasnya terhadap orang-orang Palestina yang diduga bekerja sama dengan Israel, Sinwar dibebaskan dari penjara sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan tentara Israel, Gilad Shalit, tahun 2011.
Dianggap sebagai tokoh garis keras di dalam kelompok Hamas, Sinwar terkenal karena peran utamanya dalam mendirikan sayap militer dan layanan keamanan Hamas; masing-masing Brigade Izzuddin Al-Qassam dan Majd.
Semua itu adalah klaim sepihak dari penjajah Zionis-Israel.
Sedangkan para analis Palestina dan yang lainnya menganggap pernyataan jenderal ini adalah sebagai psywar semata karena intelijen HAMAS dikenal kuat dan sangat rapi, bahkan banyak berhasil mengecoh Mossad sekali pun.
Adalah aneh, jika benar Deif yang merupakan orang paling top dalam daftar bunuh Israel sudah diketahui mengapa tidak segera dieksekusi mengingat selama penyerangan, penjajah Israel lebih banyak menjatuhkan rudal dan bom secara random yang mengakibatkan banyak perempuan dan anak-anak Palestina yang tak berdosa menjadi korban. [em]