Eramuslim – Jenderal Yahudi mengakui bahwa para prajurit Israel yang ditempatkan di perbatasan Gaza diperintahkan dan di instruksikan untuk menyerang anak-anak Palestina yang ikut berdemo dalam protes “Great Return of March”.
“Para serdadu ini bisa membedakan fisik para pemuda serta anak-anak, dan mereka diperintah untuk menyerang anak-anak dengan sengaja,” ujar Jendera Zavika Vogal dalam wawancaranya dengan radio lokal Israel.
Sontak statmen Jendral Israel ini dianggap sejumlah organisasi sebagai kejahatan perang yang layak diseret ke pengadilan internasional.
Serangan terakhir yang sengaja dilakukan pasukan Israel, menyasar bocah Palestina, syahid Muhammad Ayyub (15) yang gugur pada Jumat (20/04) lalu di Jabalia Timur, Gaza Utara, saat ikut serta dalam aksi pawai kepulangan akbar damai. sniper Israel mengincarnya di antara puluhan pemuda yang merunduk saat terjadi penembakan.
Utusan khusus PBB untuk perdamaian Timur Tengah, Nicholas Miladinov menuntut investigasi terkait penembakan syahid Muhammad Ibrahim Ayyub oleh pasukan Israel.
Pengawas HAM Euro-Mediterania menyerukan PBB untuk mengutus delegasi permanen dalam aksi pawai kepulangan akbar yang terus berlanjut di perbatasan Gaza, guna memantau pelanggaran Israel terhadap hak sipil yang berunjuk rasa secara damai.
Rakyat Palestina melanjutkan aksi unjuk rasa pawai kepulangan akbar, yang dimulai pada 30 Maret lalu. Jumlah korban gugur sejak tanggal tersebut mencapai 39 orang akibat tembakan pasukan zionis Israel, dan ribuan lainnya terluka. (pip)