Jelang pawai besar-besaran Hamas dalam rangka menandai peringatan ke 23 tahun sejak didirikannya, kelompok Islam Hamas melakukan berbagai aksi sosial untuk menunjukkan kepada dunia dan warga Gaza bahwa mereka masih ‘dekat’ dihati masyarakat Gaza.
Gerakan Islam Hamas hari Selasa ini (14/12) akan memperingati peringatan ke-23 tahun berdirinya pada tahun 1987, ditengah banyaknya tudingan bahwa Hamas yang berkuasa di Gaza telah kehilangan dukungan dari masyarakat Gaza sendiri.
Untuk membuktikan hal tersebut, Hamas pada Selasa ini akan menggelar aksi massa besar untuk membuktikan bahwa mereka masih mendapat banyak dukungan dari warga Gaza.
"Setelah 23 tahun, Hamas menjadi No 1 di hati orang-orang Arab dan Palestina," kata Fawzi Barhoum, juru bicara gerakan Hamas.
Setiap tahun dalam peringatan berdirinya, Hamas telah berhasil mengumpulkan ratusan ribu orang. Beberapa minggu menjelang acara tersebut, Hamas telah melakukan aksi simpatik terhadap setiap keluarga Gaza, yang bertujuan untuk membuktikan bahwa meski mereka telah berkuasa namun mereka tetap peduli dengan masyarakat akar rumput dan peduli terhadap penderitaan rakyat.
Selama liburan Idul Adha pada bulan November lalu, sekitar 12.000 aktivis Hamas pergi dari pintu ke pintu, mendistribusikan sekotak cokelat kepada lebih dari 300.000 keluarga Gaza, kata Ashraf Abu Daya, seorang pejabat Hamas.
"Kami hanya ingin mengirim pesan bahwa Hamas masih dekat dengan jalanan, meskipun sibuk berada di kekuasaan dan politik," katanya.
Setiap kotak coklat memiliki kartu yang ditandatangani dengan kalimat "dari Hamas dengan Cinta."
Tidak hanya itu, politisi Hamas juga ikut membantu membersihkan jalan-jalan di Gaza.
Pekan lalu, puluhan pemimpin Hamas dan pejabat pemerintah, termasuk fauzi Barhoum dan Menteri Kesehatan Bassem Naim, menyapu dan menyekop kotoran dan puing-puing di Omar al-Mukhtar Street, jalan utama kota Gaza.
Di kamp pengungsi Jebaliya, anggota parlemen Hamas Mushir al-Masri dan Ismail Ashqar berjalan di jalan-jalan setelah shalat magrib dan mendengar aspirasi warga yang berbicara tentang masalah mereka.
Kampanye ketiga, berlangsung selama 50 hari, ditujukan untuk meningkatkan citra aparat keamanan Gaza, kata Kolonel Kamal Abul Nada, yang mengepalai kepolisian Hamas. Ia mengatakan petugas telah mengunjungi sekolah-sekolah, masjid dan kepala kelompok untuk memberikan ceramah.
Polisi juga mengirim pesan teks dengan nomor telepon dan e-mail dari komandan sehingga penduduk dapat langsung mengajukan keluhan. Petugas polisi juga membagikan bunga dan permen untuk para pengemudi, membantu petani memanen tanamannya dan bermain sepak bola dengan anak-anak.
"Tujuan kami adalah untuk menghapus citra buruk beberapa orang tentang polisi," kata kolonel Kamal Abul Nada.(fq/ynet)