Jajak pendapat terbaru yang diselenggarakan Pusat Studi Masa Depan Palestina menyebutkan, 61 persen rakyat Palestina di Jalur Ghaza yakin adanya komitmen Hamas terhadap Kesepakatan Makkah, dan 64 persen menilai bahwa Fatah tidak akan komitmen terhadap kesepakatan itu.
Terkait siapa yang dianggap paling banyak berkorban untuk Kesepakatan itu, 31, 2 persen responden menjawab Fatah paling banyak berkorban, dan 62, 5 persen menjawab Hamas yang paling banyak berkorban.
Jajak pendapat itu juga menanyakan dukungan responden untuk Pilpres mendatang, dan hasilnya 31 persen responden mendukung Mahmud Abbas, 50 persen mendukung Perdana Menteri Ismail Haniyyah dan 14, 9 persen mendukung Dr. Mustafa al-Burghutsi.
Hasil jajak pendapat juga mengungkap tentang kemungkinan adanya pihak yang berpotensi menggagalkan Kesepatan Makkah, 62 persen responden meyakini itu, 19, 8 persen mengatakan tidak ada dan 0, 6 persen tidak menjawab. 45 persen responden menilai Hamas yang memperoleh keuntungan dari kesepakatan Makkah, sementara 46, 4 persen responden menyebut Fatahlah yang memperoleh keuntungan.
Mengenai prediksi akan menurunya kekacauan keamanan, jawaban responden 33, 3 persen yakin menurun secara drastis, 13, 4 persen yakin akan menurun sangat drastis dan 35, 8 persen yakin akan menurun sedang-sedang saja.
Lebih lanjut ditanyakan apa penyebab silang pendapat Hamas-Fatah, 38, 4 persen meyakini karena adanya intervensi kekuatan luar, 31 persen menilai karena perbedaan politik dan hanya 28 persen yang menjawan karena perebutan jabatan.
Tentang solusi apa yang harus dilakukan pemerintahan persatuan untuk mencabut embargo AS dan sekutunya, 42, 9 persen meminta agar digelar pemilu baru, 49 persen meminta agar pemerintah persatuan terus jalan, 7, 1 persen meminta dibentuknya pemerintahan teknokrat serta 1, 1 persen tak memberikan jawaban.
Sementara terkait bagaimanakah hubungan saling pengertian antara para menteri pemerintahan persatuan nasional nanti, 43, 6 persen menilai hubungan itu akan baik-baik saja, 26, 7 persen biasa-biasa saja dan 20, 2 persen menilai istimewa.
Ditanya bagaimanakah kinerja para menteri Hamas dan Fatah, responden yangmenjawab bahwa para menteri Fatah istimewa hanya 23, 95 persen, sementara yang menilai kinerja para menteri Hamas istimewa mencapai 45 persen.
Sementara itu, dukungan responden untuk pemilu legislatif mendatang menurut hasil jajak pendapat itu, 30, 8 persen menyatakan mendukung Fatah, 44, 1 persen akan mendukung Hamas, 2, 65 persen mendukung Front Bangsa, 0, 6 persen mendukung Front t Demokrasi dan 18 persen mendukung calon independen.
Jajak pendapat ini dilakukan di Jalur Ghaza dari 15 sampai 19 Januari lalu, dengan jumlah responden 1. 017 orang yang dipilih secara acak dengan rincian 57, 5 persen responden laki-laki dan 41, 6 persen perempuan.(ilyas/ip)