Pimpinan Hamas kemudian menjawab permintaan tolong itu dengan ancaman bagi pasukan Israel untuk meninggalkan al-Aqsha sekurangnya pukul 18.00 pada Senin (7/5) lalu jika tak mau roket meluncur ke Tel Aviv.
Ultimatum itu tak digubris Israel sehingga roket diluncurkan dan dibalas pengeboman yang sejauh ini mengakibatkan sedikitnya 141 warga Gaza gugur, 39 diantaranya anak-anak.
“Jadi ini bukan reaksi. Ini kesempatan yang sudah mereka (Israel) tunggu- tunggu,” kata Abeer.
Ia juga menuturkan, sering sekali roket Israel jatuh di Gaza pada waktu-waktu shalat wajib.
“Pernah sekali waktu roket jatuh di dekat rumah kami saat kami sedang bersujud. Itu sujud paling indah yang pernah saya rasakan,” kata Abeer menjelaskan ketenangan hatinya saat itu. [Gelora]