Izinkan Ritual Talmud di Al Quds, Hamas Serukan Intifadah

Keputusan zalim ini merupakan rangkaian strategi zionis terencana, untuk mengubah geografi dan keagamaan di Baitul Maqdis, yang didukung Amerika dan keterlibatan internasionai, di tengah sikap diam bangsa Arab dan umat Islam. Juga di tengah berlanjutnya kerjasama keamanan yang dilakukan otoritas Palestina dengan penjajah Israel tanpa rasa malu, dan tidak menjaga hak-hak rakyat Palestina.

Hamas menganggap hal itu sebagai pelanggaran terhadap hak sejarah keagamaan dan peradaban, serta semua resolusi PBB yang menganggap al-Quds sebagai kota Palestina dan bercirikan Arab yang berada dalam penjajahan.

Hamas mengecam langkah negara preman yang memberikan hadiah gratis kepada penjajah zionis dengan menganggap al-Quds sebagai ibukota Israel, sebuah pelanggaran nyata dan provokasi terhadap bangsa Palestina dan kaum muslimin, serta melanggar resolusi PBB dan HAM.

Hamas meminta segenap bangsa Arab dan negara Islam serta pihak peduli kebebasan untuk mendukung Palestina dan menekan penjajah Israel agar menghentikan kejahatannya terhadap bangsa Palestina dan tempat sucinya. Serta mengajak mereka untuk menutup kedutaan Israel di negara masing-masing, sebagai respon atas pelanggarannya terhadap resolusi internasional.

Tuntutan juga disampaikan kepada segenap elemen Palestina, bangsa Arab dan kaum muslimin untuk membongkar kejahatan zionis terhadap Masjidil Aqsha dan warga Palestina di Khan Ahmar, dan melakukan pembelaan terhadap mereka, dan dukungan kepada Masjidil Aqsha, lewat serangkaian protes dan unjuk rasa.