Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak pada hari Jumat ini (12/3) memerintahkan tentara Israel untuk menutup Tepi Barat selama 48 jam sampai tengah malam pada hari Sabtu besok, kata seorang jurubicara militer kepada media.
Tindakan diambil "atas alasan keamanan" termasuk mencegah resiko terjadinya serangan, kata jurubicara itu hari Jumat. Kawasan itu telah ditutup pada tengah malam pada hari Kamis kemarin.
Polisi Israel juga mengatakan bahwa mereka akan melarang laki-laki Muslim di bawah usia 50 tahun dari melaksanakan shalat Jumat di masjid Al-Aqsha Yerusalem, salah satu situs suci bagi umat Islam, karena menurut aparat keamanan dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan kerusuhan setelah shalat Jumat, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Tindakan ini datang setelah terjadinya bentrokan di situs tersebut pada hari Jumat minggu lalu, setelah jamaah selesai melaksanakan shalat Jumat, dan ditambah lagi adanya ketegangan terkait rencana Israel untuk membangun 1.600 rumah untuk pemukim Yahudi di Yerusalem timur yang sebagian besar berpenduduk Arab.
Militer mengatakan, beberapa pekerja medis dan agama, guru, wartawan dan orang lain akan dibebaskan dari penutupan di Tepi Barat.
Sejak pecahnya perlawanan rakyat Palestina (intifadhah) kedua pada September 2000 lalu, Israel biasanya menutup Tepi Barat menjelang hari-hari besar keagamaan, dan mengatakan langkah ini diperlukan untuk mencegah serangan dan bentrokan dengan warga Palestina.(fq/aby)