Pesawat-pesawat tempur Israel melakukan pengebom terowongan sepanjang Jalur Gaza selatan perbatasan dengan Mesir selama Idul Fitri, kata sebuah kantor berita Palestina.
Perekonomian di Gaza sangat tergantung pada terowongan-terowongan bawah tanah tersebut, yang semakin hari selalu diserang oleh pasukan Israel dan Mesir. Puluhan orang telah tewas dalam terowongan bawah tanah itu selama bulan, dan masih banyak lagi selama hampir tiga tahun pengepungan terhadap jalur Gaza. Terowongan bawah tanah yang menghubungkan Gaza dan perbatasan Mesir telah menjadi Industri bagi sebagian warga Gazat dan hal industri inilah satu-satunya kesempatan kerja yang tumbuh di Gaza.
Penduduk setempat mengatakan kepada kantor berita Ma’an bahwa jet-jet tempur Israel menembakkan empat roket, menyebabkan kerusakan namun tidak ada korban jiwa, kata kantor berita Maan.
Juru bicara militer Israel mengatakan bahwa angkatan udara telah menargetkan tiga terowongan di Rafah.
Serangan udara datang beberapa jam setelah pasukan Israel menembak mati dua pejuang Palestina yang mendekati perbatasan utara Gaza pada Sabtu malam.
Mayoritas luas terowongan di Jalur Gaza selatan digunakan untuk mengimpor pangan, bahan bakar, dan barang-barang konsumen dari Mesir. Sejumlah kecil digunakan untuk menyelundupkan senjata.
Warga Gaza hidup di bawah pengepungan Israel yang berat untuk waktu yang lama dan pemerintah Mesir masih bersikeras untuk tidak membuka perbatasan Gaza walau harus mendapat kutukan dan kecaman dari umat Islam seluruh dunia yang memprotes sikap Mesir yang lebih membela Israel, warga Gaza tanpa putus asa mencoba menggali terowongan bawah tanah dan walau harus mengambil risiko hidup mereka.(fq/mna)