Warga Palestina terlibat bentrok dengan polisi Israel, menyebabkan seorang lelaki Palestina tewas dan delapan orang lainnya luka-luka. Bentrokan terjadi di dekat pintu gerban Al-Khalil di kompleks kota tua Yeruslaem Timur.
Menurut versi polisi Israel, bentrokan terjadi saat warga Palestina berusaha merampas senjata dari seorang aparat keamanan Israel di luar sekolah keagamaan Ateret Cohaniman, sekolah yang identik dengan kelompok keagamaan ultra-nasionalis Israel.
Kepala polisi Yerusalem Ilan Franco mengatakan, ketika melihat seorang laki-laki Palestina berusaha merebut senjata petugas keamanan, petugas keamanan lainnya melepaskan tembakan ke arah laki-laki itu. Tembakan juga mengenai sejumlah orang yang sedang melintas di lokasi kejadian.
Ateret Cohanim adalah salah satu organisasi ultra-nasionalis yang ada di Israel, yang membeli tanah-tanah dan rumah-rumah milik warga Palestina dengan berbagai cara. Tujuan kelompok ini adalah ingin menempatkan orang-orang Yahudi sebanyak mungkin di sekitar wilayah Yerusalem Timur.
Sementara itu, sebuah pesawat tempur Israel menembakkan empat misil ke sebuah gedung yang terletak di dekat bandara internasional yang sudah tidak terpakai lagi, di Jalur Ghaza.
Tidak ada laporan korban dalam peristiwa itu, namun gedung tersebut hancur akibat misil tersebut. Tank-tank Israel juga dilaporkan masuk ke wilayah itu. Juru bicara Israel mengakui adanya serangan misil yang mereka klaim ditujukan pada "tiga laki-laki bersenjata", tanpa menyebut lebih detil siapa ketiga laki-laki bersenjata itu.
Militer Israel juga menuding ada dua roket yang ditembakkan dari Jalur Ghaza ke selatan Israel pada hari Kamis kemarin, yang menyebabkan sejumlah kerusakan tapi tidak menimbulkan korban jiwa. (ln/mol/aljz)