Brigade Izzuddin Al-Qassam kembali mengingatkan Israel tentang nasib kopral Ghilad Shalit. Serdadu Israel yang disandera pejuang Palestina itu kini menjadi kartu as bagi mereka, pasca pembunuhan tahanan Palestina di penjara An Naqeb Israel.
Al-Qassam, dalam keterangan persnya mengatakan, “Pembunuhan atas tawanan Palestina di penjara An Naqeb Israel, adalah salah satu bentuk permusuhan yang amat jelas dan berbahaya. Itu menegaskan kembali pola pikir Zionis Israel yang bercorak kriminal berdarah, yang tidak mengenal damai apalagi konferensi yang adil. ”
Seperti diberitakan, seorang tawanan Palestina di penjara Israel bernama Muhammad Al-Asyqar meninggal dalam bentrokan yang terjadi pada hari Senin (22/10), antara tahanan Palestina dan penjaga penjara Israel di penjara An Naqeb, Selatan Israel. Dalam bentrokan itu puluhan tawanan dan 15 orang tawanan luka luka.
Al-Qassam menyatakan takkan berdiam diri melihat kekejaman Israel pada para tahanan Palestina itu. Mereka menegaskan, pihaknya mempunyai sejumlah “pilihan yang menyakitkan” bagi penjajah Israel, khususnya menyangkut nasib serdadu Israel yang hingga kini masih di tangan pejuang Palestina, Ghilad Shalit. Namun Al-Qassam belum merinci apa yang dimaksud “pilihan pahit” dalam pernyataannya itu. Sejumlah pengamat mengatakan bahwa pernyataan Al-Qassam ini merupakan ancaman kepada penjajah Israel bahwa hidup Ghilad Shalit dalam bahaya, bila Israel terus memperlakukan tahanan Palestina seperti kriminal.
Di sisi lain, batalyon Al-Qassam juga menegaskan bakal melanjutkan strategi perjuangan mereka dengan menculik dan menahan serdadu Israel. “Pola perjuangan dengan menahan serdadu Israel adalah pola strategis bagi Al-Qassam yang akan terus dilakukan dalam setiap tahap perjuangan dan perlawanan terhadap Israel, ” demikian tandas Al-Qassam. (na-str/iol)