Polisi Israel hari Rabu kemarin (6/10) mengatakan mereka telah menangkap pemimpin sebuah masjid Nazaret dan warga Arab Israel lainnya karena dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok pejuang Palestina.
Jurubicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan kepada AFP bahwa Nazim Abu Slim dan Muhammad Naarani, keduanya dari Nazaret, telah dicurigai terlibat dalam mendukung "terorisme", menambahkan bahwa penyelidikan terhadap kedua orang itu masih berlangsung.
"Semua sisa rincian kasus tersebut berada di bawah perintah (pengadilan)," tambahnya.
Abu Slim merupakan seorang imam masjid Shihab al-Din di Nazaret, kota terbesar Arab Israel, dan dikenal sebagai pendakwah yang vokal memusuhi mayoritas Yahudi Israel.
Pada bulan Juni lalu, polisi dan badan keamanan Shin Bet menangkap tujuh orang Arab Israel dari daerah Nazaret karena dicurigai merencanakan serangan terhadap Yahudi dan Kristen.
Para tersangka, didakwa atas tuduhan termasuk pembunuhan, penculikan, penyerangan dan pelanggaran senjata, mereka mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh pidato-pidato pemimpin al-Qaidah Usamah bin Ladin.
Media setempat mengatakan, tujuh pria yang ditangkap itu sering hadir di masjid Shihab al-Din.
Selama kunjungan 2009 Paus Benediktus XVI ke kota Betlehem, oleh Paus Abu Slim dan rekan-rekannya dari gerakan Ansharullah menggantung sebuah spanduk yang mengatakan "Ia (Paus) tidak diterima di sini."
Mereka juga menerbitkan laporan yang menyerang paus atas komentar yang ia buat pada tahun 2006 yang menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan.
Warga Arab Israel, membentuk hampir 20% dari populasi, merupakan warga Palestina yang tetap tinggal di "negara" Yahudi setelah perang 1948.(fq/aby)