Pasukan Israel (Israel Defend Forces-IDF) memberikan peringatan akan meluasnya aksi kekerasan saat berlangsungnya Shalat Jum’at di Masjidil Aqsha. Dan pasukan militer Israel juga memberikan peringatan kekerasan ini bisa berlangsung di seluruh Yerusalem dan kota-kota di Tepi Barat, ucap pejabat militer Israel, Rabu, kemarin.
Ketakutan IDF dan Shin Bet (Dinas Keamanan Dalam Negeri Israel) akan munculnya kekerasan di Yerusalem dan akan meluas ke kota-kota Tepi Barat, juga akan mendorong meluasnya demonstrasi, serta aksi Intifadah dan serangan terhadap posisi pasukan IDF yang melakukan patroli. Shin Bet memberikan laporan selama bulan September, di Yerusalem dan Tepi Barat telah berlangsung lebih 50 kali serangan, termasuk dua kali penembakan dan 45 kali serangan dengan menggunakan bom molotov. Sebaliknya, di bulan hanya terjadi 30 kali serangan di Yerusalem dan Tepi Barat.
Jum’at besok ini akan menjadi ujian, ucap seorang pejabat pertahanan Israel. Di mana besok akan berlangsung shalat Jum’at, dan dalam waktu yang sama kelompok Yahudi akan melakukan acara di Tembok Ratapan, dan ini membuka terjadinya konflik antara kaum muslimin yang melakukan shalat Jum’at dengan orang-orang Yahudi yang juga melakukan acara di Tembok Ratapan. "Kemungkinan akan menutup pintu masuk, karena ini menghindari kekerasan, dan telah menyebabkan kematian beberapa pemuda Palestina, dan ini akan memicu kekerasan yang lebih luas", ucap pejabat keamanan Israel.
Beberapa hari yang lalu pasukan Israel telah menahan beberapa pemuda Palestina yang terlibat dalam aksi menentang kebiadaban Israel, yang terus melakukan aksi provokasi terhadap kaum muslimin,yang ingin melakukan shalat di Masjidil Aqsha. (jp/m)