Lima orang warga Palestina di tangkap oleh pasukan Israel ketika mereka ingin sholat di dalam kompleks tempat suci ketiga bagi umat Islam masjid Al-Aqsha pada Jumat kemarin yang bertepatan dengan sholat Jumat pertama di bulan Ramadhan ini.
Sholat yang dilaksanakan di kompleks masjid Al-Aqsha dijaga oleh ribuan tentara Israel yang berada di Yerusalem. Menurut perkiraan polisi Israel ada sekitar 90.000 umat Islam Palestina yang sholat di sana.
Pihak berwenang Israel masih tetap melarang akses warga Palestina di tepi barat untuk sholat di masjid Al-Aqsha dengan menetapkan aturan bahwa yang boleh sholat disana hanyalah warga Palestina yang berusia diatas 50 tahun untuk pria dan 45 tahun keatas bagi wanita.
Dibawah aturan pelarang yang dibuat Israel tersebut, hanya warga Palestina yang memiliki ijin yang boleh memasuki Yerusalem dari tepi barat.
Di pos pemeriksaan di Tepi Barat, bis-bis yang membawa ratusan orang Palestina berharap untuk bisa menghadiri sholat disana selama Ramadhan ini, namun karena adanya aturan yang dibuat oleh Israel kebanyakan dari mereka akhirnya kembali lagi membatalkan keinginan mereka untuk dapat sholat disana.
Israel juga menutup tiga penyeberangan perbatasan ke Jalur Gaza pada hari Jumat, menurut kantor berita Palestina.
Kota ini (Yerusalem) adalah tempat beradanya Masjid Al-Aqsa, menjadi kiblat pertama kaum Muslimin dan merupakan tempat ketiga tersuci bagi umat Islam setelah Makkah dan Madinah.
Maknanya telah diperkuat oleh kejadian Al Isra’a dan Al Mi’raj – perjalanan malam dari Mekah ke Al-Quds dan naiknya Nabi Muhammad SAW ke Surga.
Al-Quds juga merupakan wilayah bagi beberapa tempat ibadah suci Kristen, termasuk Gereja Yerusalem dan Gereja Ortodoks Yunani.
Israel telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk men "Yahudikan" kota suci tersebut dan mengubah identitas Islam disana.
Dengan mengadopsi serangkaian langkah-langkah penindasan untuk memaksa orang-orang Palestina keluar dari sana, dengan secara sistematis melakukan pembongkaran rumah mereka.(fq/wb)