Dari Tel Aviv, seorang pejabat Israel mengungkapkan bahwa pemerintahnya kemungkinan besar akan menerima syarat pertukaran tawanan yang diajukan Hamas. Israel bersedia membebaskan 1.400 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel untuk ditukar dengan pembebasan Shalit.
Menteri Urusan Pensiunan Israel, Rafael Rafi Eitan menyatakan,"Ada kemungkinan yang kuat akan ada kebijakan komprehensif terkait tuntutan Hamas … yang akan direalisasikan selama masa pemerintahan perdana menteri yang sekarang masih berkuasa."
"Kita semua tahu, kalau menunggu pemerintahan baru, akan butuh waktu lagi sekurangnya enam bulan," sambung Eitan.
Seperti diberitakan, Hamas meminta pembebasan seluruh tahanan Palestina sebagai salah satu syarat gencatan senjata dengan Israel. Diantara ribuan tahanan Palestina 372 tahanan diantaranya adalah anggota faksi Hamas.
Media Israel juga melaporkan bahwa Tel Aviv telah menyatakan kesediaannya membebaskan sedikitnya 1.000 tahanan Palestina dan membuka kembali seluruh perbatasan. Pertukaran tahanan akan dilakukan sebelum pemerintahan baru Israel terbentuk usai pemilu yang akan digelar tanggal 10 Februari lusa.
Warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel saat ini, jumlahnya mencapai 12.000 orang. Mereka ditahan oleh militer Israel yang melakukan operasi secara rutin di berbagai tempat di Tepi Barat. Militer Israel mengklaim warga yang ditangkap adalah para pejuang Palestina. Oleh tentara Israel, warga yang ditangkap dibawa ke lokasi-lokasi yang tidak diketahui. (ln/prtv)