Israel benar-benar mewujudkan ancamannya menyerbu Ghaza dan melakukan serangan ke Tepi Barat. Akibat serangan pasukan Zionis itu, empat warga Palestina tewas.
Dua orang di antaranya tewas saat tentara Israel akan menangkap mereka di kota Jenin, sebelah utara Tepi Barat.
Sumber-sumber militer dan petugas medis di Palestina membenarkan adanya serangan tersebut. Seorang petugas medis Palestina mengungkapkan, di antara korban tewas adalah seorang pejuang dari kelompok Komite Perlawanan Populer. Pejuang itu tewas dalam pertempuran dengan pasukan Israel di dekat Khan Yunis di Jalur Ghaza.
Sayap militer Hamas di Ghaza juga menyatakan bahwa salah seorang pejuangnya tewas dalam pertempuran itu. Sementara aparat keamanan Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat menyatakan, pasukan Israel membunuh seorang pejuang Jihad Islam dan seorang pejuang dari sayap militer Fatah.
Militer Israel mengklaim telah menangkap 15 warga Palestina yang mereka cari dalam operasi militer di daerah pendudukan Tepi Barat.
Sejumlah kantor berita menyebutkan, tank-tank dan pasukan Israel mulai memasuki wilayah Ghaza Rabu (20/6) dinihari, menyusul serangan udara yang dilakukan Selasa tengah malam.
Serangan yang ditujukan ke perbatasan Erez itu menyebabkan sejumlah warga Palestina yang berkumpul di perbatasan tersebut untuk mengungsi mengalami luka-luka. Menteri Pertahanan Israel yang baru dilantik Ehud Barak, baru mengizinkan bantuan bagi korban luka pada Rabu dinihari. Ia memerintahkan pasukannya di berbatasan Ghaza untuk membuka akses masuk bagi warga Palestina yang membutuhkan perawatan kesehatan.
"Barak, pada hari Rabu sudah memerintahkan militer, serta kordinasi di Jalur Ghaza bagi penyediaan bantuan medis darurat di rumah-rumah sakit Israel untuk warga Palestina yang luka-luka dan terjebak di perbatasan Erez, " kata juru bicara militer Israel.
Jubir militer Israel juga menyatakan, seorang tentaranya terluka oleh tembakan pejuang Palestina, dalam operasi penyerbuan Israel ke perbatasan Kissufirm. (ln/aljz)