“Setelah beberapa jam menunggu di depan perbatasan Al-Karama yang
memisahkan antara Tepi Barat dan Yordania, sejumlah polisi Israel datang dan meminta agar kami tidak melanjutkan perjalanan,” demikian ungkapan seorang pemuda Palestina Umar Mashri setelah ia gagal mewujudkan mimpinya untuk menunaikan kewajiban ibadah haji, lantaran larangan Israel. Umar Mashri tidak sendiri, selain dirinya ada 249 orang Palestina yang juga dilarang melanjutkan perjalanan ke tanah suci Makkah.
Kepada Islamonline, Umar Mashri menambahkan, “Bersama kami rombongan haji dari Nablus, menuju kota Ariha. Kami melanjutkan perjalanan setelah melewati prosedur perjalanan di pihak pemerintah Palestina. Tapi di perbatasan Tepi barat, kami dihentikan Israel dan meminta surat surat izin untuk diperiksa. Mereka meminta kami menunggu.”
Umar terkejut karena di tempat ia menunggu, ada banyak orang-orang tua dan muda, pria dan wanita yang juga sudah lebih dahulu menunggu. Selang beberapa jam, polisi Israel datang dan mengatakan bahwa mereka dilarang melanjutkan perjalanan, tanpa penjelasan apapun.
Sumber dari Palestina secara resmi menyebutkan bahwa Israel telah melarang sekitar 250 calon jamaah haji Palestina dari keluarga para syuhada, untuk turut menunaikan ibadah haji. Shalah Badawi, direktur urusan keluarga dan pejuang pembebasan di distrik Al Khalil mengatakan, “Tentara Israel melarang orang tua Makarim Raghib Syaukani, 70 tahun, untuk berangkat haji karena ia adalah ibu seorang syahid Palestina bernama Dzeyab Syauki. Sementara sebagian putranya kini berada di penjara Israel.”
Selain itu, sumber Palestina seperti dilansir Islamonline juga menyebutkan adanya list nama yang berisi orang-orang yang menjadi target pencarian Israel atas warga Palestina. Mereka itu juga dilarang berangkat haji melewati perbatasan darat Rafah, sisi selatan Ghaza. Padahal pemerintah Palestina sudah menafikan adanya list ini setelah adanya tanda tangan kesepakatan penggunaan perbatasan antara Palestina dan Israel pada Oktober 2005 lalu.
Bukan hanya itu, Israel juga dituduh melakukan prosedur pengamanan superketat terhadap calon jamaah haji Palestina. Syaikh Hamid Baitawi, kepala Ikatan Ulama Palestina menyebutkan, ada ratusan calon jamaah haji yang dilarang Israel setelah pemeriksaan yang begitu ketat dan tidak ada alasan pasti tentang pelarangan tersebut. Ia meminta Lembaga Internasional dan lembaga penegakan HAM turut mengkritisi sikap Israel tersebut. (na-str/iol)