Israel Hapus Palestina dari Peta

Kementerian Pariwisata Israel menghapus wilayah Palestina dari peta yang digunakan kementerian itu untuk promosi pariwisata. Dalam iklan promosi wisata bertajuk "Experience Israel", kementerian pariwasata Israel dengan sengaja tidak mencantumkan nama-nama wilayah yang berhubungan dengan Palestina.

Organisasi Palestina Solidarity Campaign (PSC) yang mengetahui hal itu, menilai tindakan kementerian pariwisata Israel sudah melanggar aturan standar periklanan. Untuk itu PSC secara resmi sudah mengirimkan surat pengaduan ke lembaga Advertising Standards Authority (ASA).

Dalam surat tersebut, PSC memprotes keras Israel karena telah membuat iklan promosi wisata yang tidak benar dan menyesatkan. PSC menuntut kementerian pariwisata Israel untuk menarik iklan promosinya yang bergambar peta tersebut.

Iklan promosi wisata Israel yang mencantumkan peta bermasalah itu dibuat oleh perusahaan Longwood Holiday, berkordinasi dengan situs ThinkIsrael.com dan kementerian pariwisata Israel. Iklan-iklan promosi itu ditempel di stasiun-stasiun bawah tanah London.

Menurut PSC, jika surat pengaduan mereka direspon, maka untuk keduakalinya dalam jangka waktu kurang dari dua tahun, ASA mengeluarkan surat peringatan pada ThinkIsrael.com karena telah membuat peta yang tidak benar untuk keperluan iklan promosi wisata.

Dalam peta wisata yang dibuat kementerian pariwisata Israel, wilayah Palestina seperti Tepi Barat, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan diklaim sebagai wilayah Israel. Padahal status Israel di wilayah-wilayah itu adalah sebagai penjajah, merujuk pada Resolusi PBB Nomor 242 yang isinya mewajibkan Israel untuk menarik diri dari Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur karena wilayah-wilayah itu adalah wilayah Palestina yang dirampas Israel.

Tapi sampai detik ini, Israel mengabaikan resolusi PBB dan malah memperluas pendudukannya di Tepi Barat dan Dataran Tinggi Golan yang masuk wilayah Suriah.

Upaya Israel menghapus Palestina dari peta mereka sebenarnya bukan persoalan baru, karena hal itu sudah dilakukan Israel selama puluhan tahun dalam berbagai iklam promosi wisatanya. Israel bahkan pernah mengklaim kota Bethlehem sebagai bagian dari wilayah Israel. (ln/IMEMC)