“Semua tanda menunjukkan bahwa otoritas pendudukan (Israel) sedang mempersiapkan sesuatu untuk mencelakai Al-Aqsa. Kita harus berhati-hati (dan menyadari bahwa) otoritas pendudukan dapat menyebabkan gempa yang menghancurkan Al-Aqsa,” ujarnya.
“Pendudukan dan pemerintahnya dapat mengambil keuntungan dari keadaan alami dan tidak alami untuk mewujudkan plot guna menghancurkan Al-Aqsa. Ada jaringan terowongan di bawah sana yang mencapai kedalaman Al-Aqsa,” lanjut Sabri, yang dilansir Minggu (29/7).
Wakil Kepala Cabang Utara Gerakan Islam di Israel, Kamal Al-Khatib, menduga ada unsur-unsur tak resmi yang melakukan tindakan tersebut.
“Meskipun (orang) berbicara tentang menghancurkan Al-Aqsa yang diberkati untuk membangun ‘Temple’ di atas reruntuhannya, Israel tidak akan pernah setuju untuk langkah gila seperti itu. Tetapi, ada unsur-unsur tidak resmi yang melakukan upaya terbaik untuk mempercepat penghancuran masjid dan menghapus semua tanda-tanda budaya Arab dan Muslim dari Kota Al Quds,” katanya.
Adapun gempa bumi baru-baru ini di Palestina utara, tidak dapat dikesampingkan bahwa otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab atas tindakan yang dapat menyebabkan gempa bumi tersebut dengan tujuan menghancurkan situs-situs di Al-Aqsa dan kemudian mengklaim bahwa itu adalah hasil dari bencana alam.
Uskup Agung Ortodoks Yunani di Yerusalem, Atallah Hana, sependapat dengan para ulama Muslim bahwa rentetan gempa bumi berskala kecil sudah mencurigakan.
“Apa yang terjadi adalah bagian dari rencana berbahaya yang sedang berlangsung yang ditujukan untuk merusak situs suci Al-Aqsa. Gempa bumi buatan yang kita dengar setiap hari adalah awal dari gempa besar yang akan menghantam Al-Aqsa dan monumen bersejarah dan keagamaan lainnya di kota Al Quds,” katanya. (sn)