Masih ingat dengan Ghilad Shalit? Kopral Israel yang sudah lebih dari 9 bulan disandera oleh pejuang Palestina dan tak berhasil ditemukan Israel setelah melewati serangan darat dan udara bertubi-tubi ke Ghaza itu, kini kembali menjadi buah bibir. Sejumlah media massa Israel menyebutkan prihal dibentuknya tim ad hock khusus menangani pembebasan Ghilad Shalit oleh Israel.
Disebutkan bahwa rencananya tim khusus itu akan selesai dibentuk pekan ini juga, di mana salah satu misinya selain pembebasan Shalit, juga soal pertukaran tawanan Palestina sebagaimana yang selama ini menjadi tuntutan pejuang Palestina jika Shalit ingin dibebaskan.
Menteri Israel Yitzak Hartzog mengatakan, “Tim ini akan mempelajari sejauh mana kemungkinan meluruskan sejumlah pertimbangan khusus terkait para tawanan Pelestina yang dituduh turut membunuh orang Israel, untuk memperkuat bargaining dalam perundingan. ”
Sejumlah sumber menyebutkan pula soal desakan yang semakin kuat untuk pembebasan Shalit oleh publik Israel. Tapi Israel akan sangat hati-hati menyeleksi semua kasus tawanan Palestina yang hingga kini masih mendekam dalam penjara mereka. Israel juga takkan menerima begitu saja permintaan pejuang Palestina yang menyodorkan nama-nama para tawanan yang harus dibebaskan, untuk menebus Shalit.
“Pembebasan para tawanan harus dengan amnesti yang diberikan oleh Presiden Zionis Israel, ” ujar sumber tersebut. Masalahnya, presiden Israel saat ini masih terjerat masalah hukum cukup berat terkait tindakan amoral.
Dr. Mushtafa Bargouthi, Menteri Informasi Palestina telah menyusun list nama para tawanan Palestina yang diajukan kepada pihak mediator dari Mesir, dan kabarnya telah disampaikan kepada Zionis Israel yang hingga kini menawan lebih dari 11 ribu orang Palestina. “Setelah daftar nama itu diserahkan kepada Zionis, kini bola ada di tangan mereka. Pemerintah Palestina akan berupaya sekuat tenaga untuk membebaskan seluruh tahanan Palestina dari penjara Israel, ” ujar Barghouti. (na-str/pic)