Pabrik Israel diam-diam telah melakukan pembuangan limbah industri yang berbahaya dari industri polusi di kota Tulkarm, Tepi Barat, gubernur kota tersebut mengatakan.
Langkah Israel itu terungkap pada November lalu ketika pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) menyita satu truk limbah kimia, yang berasal dari pabrik-pabrik Israel, yang akan dikosongkan di lapangan Khaduri University, Talal Dweikat mengatakan
Pejabat PA mengatakan bahwa warga Palestina dipekerjakan untuk pekerjaan ‘kotor’ tersebut, lapor kantor berita Ma’an pada hari Ahad kemarin (12/12).
Limbah itu telah diperiksa di laboratorium PA dan ditemukan bahwa limbah tersebut merupakan limbah yang berbahaya.
Pasukan PA ditempatkan dalam siaga tinggi untuk memeriksa setiap truk Israel, yang tiba di Tulkarm, untuk mencegah masuknya limbah bahan berbahaya.
Sementara itu, Presiden Universitas Daoud Az-Za’tery mengatakan universitas telah menyelenggarakan kursus kesadaran untuk mendidik para mahasiswa peduli pada bahan berbahaya.
Dia mencatat bahwa banyak keluhan telah diterima dari warga Tulkarm tentang limbah kimia yang dibuang di wilayah tersebut oleh pabrik-pabrik Israel.
Beberapa wilayah kota-kota Tepi Barat yang diduduki telah menjadi "tempat sampah" untuk limbah industri Israel – termasuk limbah beracun – sehingga menaikkan gejala kanker hingga 10 kali lipat, menurut dokter lokal Palestina.
Laporan lain mengatakan setidaknya ada tujuh zona industri Israel di Tepi Barat yang diduduki dan 200 pabrik diperkirakan berlokasi di sana.
Banyak dari pabrik-pabrik yang dibangun terutama pada puncak-puncak bukit, yang sering mengalirkan air limbahnya ke tanah Palestina sehingga merusak pohon-pohon jeruk, mencemari tanah serta mencemari air tanah.
Sebagai contoh, sebuah pabrik pestisida di Kfar Saba yang menghasilkan polutan berbahaya telah dipindahkan ke daerah dekat Tulkarm.
Pabrik industri Israel Gas Dixon, yang terletak di Netanya juga telah dipindahkan ke daerah Tulkarm. Limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik dibakar di udara terbuka.(fq/mna)