Israel telah menghentikan arus surat menyurat antara pemerintah Gaza dan Tepi Barat, menyebabkan keterlambatan adanya penerimaan dokumen resmi, kata pejabat pada hari Kamis kemarin (20/5).
Maher Abu Ouf, direktur Palestina untuk persimpangan Erez antara Gaza dan Israel, mengatakan Israel menutup semua layanan surat pada hari Rabu lalu setelah pasukan Israel menahan pejabat kantor pos yang berbasis di Gaza, Sufian Abu Zubda.
"Kami tidak tahu alasan penahanan Abu Zubda," kata Abu Ouf kepada Ma’an.
Pejabat Penyeberangan mengatakan mereka telah meminta Israel untuk melanjutkan kembali layanan pos antara Gaza dan Tepi Barat, namun belum menerima tanggapan resmi.
Asy-Sharfa, kepala ekspor Gaza, mengatakan hanya DHL yang masih memiliki ijin untuk beroperasi.
Meskipun secara sepihak Israel telah menarik pasukannya dan warga Yahudi yang tinggal di pemukiman ilegal Gaza, namun Israel tetap mempertahankan kontrol ketat atas Jalur Gaza, khususnya pada bagian barang masuk dan keluar dari kantong pantai sejak pengambilalihan Hamas pada tahun 2007.
Sampai akhir 2009, semua suratyang dikirim dan diterima oleh warga Palestina harus melalui Layanan Pos Israel dengan surat yang ditujukan untuk Tepi Barat, Jalur Gaza dan Jerusalem Timur sering ditandai dengan kalimat "melalui Israel."(fq/mna)