Pemerintah Israel memutuskan untuk membangun sebuah sekolah agama Yahudi di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur kota Al Quds.
Anggota dewan kota Yerusalem, Pepe Alalu, mengatakan bahwa “Komisi Perencanaan Kotamadya telah mengeluarkan persetujuan untuk pembangunan proyek pusat studi agama Yahudi yang terdiri dari bangunan sembilan lantai.”
Pepe Alalu menambahkan “Pembangunan sekolah masih membutuhkan persetujuan lebih lanjut,” Pepe sendiri tercatat sebagai salah seorang anggota Dewan kota yang belum setuju terhadap rencana tersebut.
“Proyek ini telah mengalami penundaan ketika Menlu AS John Kerry mengunjungi Israel untuk mendorong upaya perdamaian antara Palestina-Israel,” ujar Pepe lebih lanjut. Menurutnya, masyarakat Israel sendiri dapat mengajukan keberatan terhadap proyek tersebut dalam tempo waktu 60 hari kedepan.
Kantor berita Agence France Presse mengutip dari jubir Organisasi “Peace Now” yang menolak upaya tersebut mengatakan “upaya pembicaraan pembangunan proyek tersebut telah dimulai sejak pekan lalu, akan tetapi ditunda karena alasan politik.”
Jubir tersebut menambahkan “proyek tersebut akan didirikan di daerah Palestina yang sangat sensitif, dan saya berpikir bahwa Perdana Menteri Israel menyadari akan hal tersebut.”
Tercatat ada 200 ribu pemukim Yahudi yang tinggal di Jerusalem Timur, di samping 370 ribu warga Palestina. (Skynewsarabia/Ram)