Surat kabar Israel, Haaretz melaporkan, Israel menunda pembebasan 230 tahanan Palestina atas permintaan Presiden Palestina, Mahmud Abbas. Menurut surat kabar itu, Abbas minta Israel menunda pembebasan tahanan Palestina selama seminggu, agar ia bisa hadir dan ikut merayakan kegembiraan rakyat Palestina atas pembebasan tersebut.
Oleh sebab itu, tulis Haaretz, Israel menyatakan memundurkan jadwal pembebasan para tahanan yang seharusnya dilakukan tanggal 10 Desember menjadi tanggal 15 Desember, sampai Presiden Abbas yang saat ini sedang menjalankan ibadah haji di Arab Saudi kembali ke Palestina.
Sumber-sumber di Palestina mengatakan, Abbas sedang mencari popularitas sehingga ia minta Israel menunggu kedatangannya untuk membebaskan ratusan tahanan Palestina. Tak peduli para tahanan dan keluarganya berharap bisa berkumpul kembali saat hari raya Idul Adha.
Pemukim Yahudi Serang Masjid
Sementara itu puluhan pemukim Yahudi hari Senin kemarin menyerang desa Doma dan merusak masjid di desa yang terletak di kota Nablus, utara Tepi Barat.
Saksi mata mengatakan, sedikitnya 20 mobil yang berisi orang-orang Yahudi ekstrimis dari pemukiman Magdoleme menyerbu desa Doma, masuk ke dalam masjid dan menganiaya imam masjid yang mencoba mencegah para pemukim Yahudi itu agar tidak masuk ke dalam masjid.
Kementerian Waqaf di Gaza beberapa hari sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan bahwa para pemukim Yahudi garis keras kemungkinan akan melakukan serangan dan pembantaian ke masjid-masjid di Tepi Barat. Menyusul kampanye yang dilakukan ratusan ektrimis Yahudi untuk menyerang warga Palestina di Tepi Barat, terutama di kota al-Khalil. Akibat seruan itu, sejumlah warga Palestina menjadi korban kekerasan para pemukim Yahudi. (ln/PIC)