Israel Bangun Museum Yahudi di al-Quds, Dunia Arab dan Muslim Jangan Cuma Diam

Mufti Yerusalem dan aktivis pergerakan Palestina mendesak dunia Arab ikut turun tangan guna menghentikan rencana rezim Zionis Israel membangun museum Yahudi di lokasi pemakaman Muslim di Yerusalem. Karena di pemakaman tersebut, terdapat makam para sahabat Rasulullah.

Mereka menyampaikan seruan tersebut setelah pengadilan Israel memberikan izin atas pembangunan museum Yahudi tersebut pada Kamis (30/10 dan menolak permohonan dua organisasi Muslim Palestina agar rencana pembangunan museum Yahudi di lokasi pemakaman Muslim dihentikan.

Pengadilan Israel beralasan, pemakaman tersebut sudah digunakan oleh masyarakat umum sejak otoritas pemerintahan Kota Yerusalem membangun tempat parkir di dekat pemakaman itu pada tahun 1960-an. Pengadilan Israel juga mengatakan, tawaran dari pelaksana pembangunan proyek museum agar kerangka mereka yang di makamkan di pemakaman tersebut dipindahkan dan dikuburkan kembali di tempat lain, cukup memuaskan.

Pembangunan museum ini dihentikan pada tahun 2006 setelah ditemukan sejumlah kerangka manusia saat dilakukan penggalian untuk membangun pondasi. Setelah keluar keputusan pengadilan hari Kamis kemarin, maka pembangunan museum itu akan dilanjutkan kembali.

Mufti al-Quds (Yerusalem Timur) Syaikh Mohammad Hussein menyatakan keputusan pengadilan Israel merupakan keputusan yang sangat serius karena akan membahayakan sebuah tempat suci milik Muslim. Ia menyebut pembangunan museum Yahudi yang dibangun oleh kelompok Yahudi di Los Angeles dan menelan biaya sebesar 250 juta dollar ini, sebagai tindakan agresi Israel terhadap Muslim Palestina

Hal serupa dilontarkan Pimpinan Gerakan Islam di Israel, Syaikh Raed Salah. "Israel sudah menyatakan perang global terhadap Muslim dan Arab. Di pemakaman itu terdapat makam seorang jenderal sahabat Rasulullah saw," kata Syaikh Salah dalam keterangan persnya Kamis kemarin, merespon keputusan pengadilan Israel.

Menurutnya, di pemakaman tersebut terdapat sekitar 70.000 makam warga Muslim dan pembangunan museum Yahudi di lokasi itu merupakan bagian upaya Yudaisasi Israel di al-Quds. Syaikh Salah menyerukan dunia Islam dan Arab segera bertindak untuk menghentikan pembangunan museum Yahudi tersebut di lokasi pemakaman Muslim.

"Kami sudah mengirimkan pesan ke Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam agar kejahatan Israel ini dihentikan," kata Syaikh Salah.

Israel menduduki al-Quds usai perang tahun 1967 dan mengakuinya sebagai bagian dari wilayah Israel meski dunia internasional menentangnya. Al-Quds merupakan kota penting bagi umat Islam dunia karena di kota ini terdapat kompleks Masjid al-Aqsa, masjid suci ketiga bagi setelah Masjid Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid al-Aqsa merupakan peninggalan sejarah yang penting karena masjid ini pernah menjadi kiblat pertama bagi umat Islam dan menjadi bagian dari peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah Muhammad saw.

Di kota al-Quds selain Muslim, juga terdapat tempat peribadahan penting bagi umat Kristiani, antara lain Gereja Yerusalem dan Gereja Yunani Ortodoks. Tokoh umat Kristiani di Yerusalem Atallah Hana juga mengecam keputusan pengadilan Israel yang disebutnya sebagai bukti nyata dari penjajahan Zionis Israel di al-Quds.

"Kami bahu membahu, antara Muslim dan umat Kristiani di Palestina," tukas Atallah Hana. (ln/iol/aby)