Seorang perwira militer Israel mengatakan pada hari Rabu yang lalu bahwa tembok baja yang menghujam ke bawah tanah yang di bangun di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza oleh Mesir – secara signifikan telah mempersulit bagi warga Gaza Palestina menggunakan terowongan bawah tanah tersebut ketika nanti tembok baja itu selesai.
Namun perwira militer itu menegaskan bahwa kemungkinan butuh waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan pembangunan tembok baja yang menjadi dinding pemisah itu.
"Tembok baja yang dibangun Mesir pasti memiliki potensi untuk mempersulit warga Gaza ataupun militan menggunakan terowong-terowong bawah tanah meskipun tidak totalitas menghentikan penyelundupan barang-barang ke Gaza," kata seorang perwira militer Israel mengutip penjelasan dari intelijen mereka di Gaza.
"Efek pembangunan tembok baja Mesir sudah pasti ada. Hal ini tentu akan membuat Hamas menjadi "gila".
Kairo telah melakukan penggalian sejauh 14 kilo meter (8 mil) sepanjang perbatasan.
Hamas yang menguasai jalur Gaza mengutuk keras pembangunan tembok itu dan menyebutnya sebagai "dinding kematian" bagi warga Gaza yang sudah selama bertahun-tahun di bawah pengepungan dan blokade Israel.
Sewaktu ditanya kapan tembok baja buatan Mesir itu akan selesai, perwira militer Israel yang berbicara kepada kantor berita reuters menyatakan:"Jika Mesir bekerja 24 jam selama 7 hari setiap minggunya, mungkin pembangunan tembok tersebut tidak membutuhkan waktu berbulan-bulan dalam penyelesaiannya."
Para pejabat Mesir mengatakan tabung-tabung baja sedang ditempatkan di beberapa titik sepanjang perbatasan untuk membentuk sebuah dinding/tembok.
1,5 juta warga Gaza hidup di bawah pengepungan/blokade Israel dan Mesir masih bersikeras untuk tidak membuka perbatasan Gaza meskipun sikap Mesir tersebut dikutuk oleh umat Islam di seluruh dunia dalam berbagai demonstrasi, warga Gaza untuk mempertahankan hidup mereka akhirnya menggali terowongan bawah tanah yang dijadikan sebagai sarana untuk menyelundupkan barang-barang kebutuhan sehari-hari.(fq/agencies)