Setelah berencana akan menghapus dan mengganti seluruh tanda-tanda yang ada di Israel dengan hanya menggunakan bahasa Ibrani dan istilah Ibrani, sekarang Israel negara penjajah ini akan menghapus istilah Arab yang digunakan untuk menjelaskan terbentuknya negara Zionis Israel sebagai "Malapetaka" dari seluruh buku-buku pelajaran sekolah untuk warga Arab yang tinggal di Israel, seperti yang dijelaskan oleh menteri pendidikan Israel – Gideon Saar hari Selasa kemarin.
Istilah "Naqba" digunakan oleh warga Arab Palestina dalam kaitannya dengan pembentukan negara Yahudi Israel pada tahun 1948.
"Keputusan untuk mengintegrasikan gagasan ini menjadi pelajaran bagi Arab Israel beberapa tahun yang lalu merupakan sebuah kesalahan dan akan segera diperbaiki dalam buku pelajaran sekolah berikutnya yang sedang kita siapkan," kata menteri pendidikan Israel dalam sebuah pernyataannya.
"Tidak ada alasan untuk menyatakan bahwa pembentukan negara yahudi Israel sebagai "malapetaka" dalam program pengajaran resmi sekolah. Sistem pendidikan bukan bertujuan untuk menolak legitimasi negara kami, ataupun mempromosikan tindakan ekstrimisme diantara warga Arab Israel."
Selain itu juga, negara sedang menyiapkan rancangan hukum untuk mencegah uang dari negara yang didapat dari lembaga-lembaga keuangan – digunakan untuk kegiatan memperingati hari "Naqba" dan menolak eksistensi keberadaan negara yahudi Israel serta mendukung perlawanan bersenjata atau aksi teror melawan Israel.
Rancangan awal proposal yang diusulkan oleh menteri luar negeri Israel – Avigdor Lieberman akan melarang semua peringatan "Naqba" dan bagi pelanggarnya akan dijatuhi hukuman sampai tiga tahun penjara.
Para pimpinan komunitas Arab Israel telah secara tegas menolak setiap definisi Israel sebagai sebuah negara Yahudi dan mendukung aspirasi saudara-saudara mereka yang berada di tepi barat dan jalur Gaza untuk kemerdekaan Palestina.(fq/aby)