Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah menyerukan upaya rekonsiliasi antar faksi Palestina ditengah krisis internal yang kini membelah Palestina menjadi 2 bagian. Selain itu Haniyah menyeru Fatah untuk segera membentuk sistem pemerintahan dan program nasional yang telah disepakati.
Menurutnya “transfer kekuasaan secara damai melalui pemilihan yang disepakati tidak akan dapat dicapai kecuali adanya kepercayaan dan tanggung jawab nasional antar faksi pejuangan di Palestina.”
Ini disampaikan Haniyah dalam upaya perundingan rekonsiliasi nasional antara Fatah dan Hamas yang di gelar di Jalur Gaza hari Selasa (22/04) kemarin.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa malam, jubir Hamas Fatah Azzam Ahmad mengatakan “Tidak akan ada tempat untuk kegagalan dalam dialog rekonsiliasi kali ini, karena Israel terus bersuka cita atas perpecahan internal Palestina. Kami akan memulai implementasi dari setiap upaya rekonsiliasi yang telah ditandatangani di Kairo dan Doha”
Menurutnya kita harus mengadopsi strategi nasional terpadu yang dipimpin oleh warga Palestina yang berpegang pada hak dan konstanta nasional yang mengarah pada pembentukan negara Palestina seutuhnya dan pembebasan tahanan serta menuntut kembalinya pengungsi Palestina di luar negeri.” (Rassd/Ram)