Perdana Menteri Palestina dari Hamas Ismail Haniyah dengan tegas mengatakan, rakyat Palestina tidak akan pernah mengakui Israel meski rezim Zionis itu makin mengetatkan isolasinya di wilayah Jalur Ghaza. Ia bahkan mengatakan bahwa rezim Zionis Israel-lah yang justru berada di jurang kehancuran.
"Kami akan tetap teguh meski dikepung, pengepungan yang justru menyebabkan negara Israel runtuh, " kata Haniyah dalam pertemuan persatuan perdagangan Palestina di Ghaza, Kamis (12/6).
Haniyah juga mengatakan, para pejabat Amerika saja mengakui kalau blokade Israel atas Ghaza gagal mencapai tujuannya dan mereka yakin Israel pada akhirnya akan mencabut isolasinya terhadap Jalur Ghaza.
Sejak pertengahan bulan Januari lalu, Israel makin mengetatkan blokadenya di Jalur Ghaza dengan menghentikan pasokan bahan bakar dan menutup perbatasan sehingga menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah bagi satu setengah juta warga Ghaza.
"Kebijakan blokade yang diterapkan Israel dan Amerika mulai runtuh. Hubungan kita dengan negara-negara Arab semakin baik, begitu juga hubungan dengan sejumlah elemen di Eropa yang terus meningkat, " ujar Haniyah.
"Tiada minggu tanpa pertemuan yang dilakukan antara Hamas dan perwakilan dari negara-negara Eropa atau organisasi-organisasi yang ada di benua tersebut, " sambung Haniyah.
Haniyah memuji para pejuang Palestina dan mengatakan bahwa kelompok-kelompok pejuang Palestina terutama saya militer Hamas, akan melindungi hak-hak rakyat Palestina. (ln/presstv)