PM Palestina asal Hamas, Ismail Haniyah menyatakan perubahan sikap Zionis Israel yang menghentikan serangannya atas Ghaza secara tidak langsung merupakan, “Pengakuan atas kegagalan dan kian menunjukkan kuatnya perimbangan perlawanan yang dilakukan perlawanan Palestina. Dan juga merupakan penegasan kepada Amerika sekaligus Israel bahwa bangsa kami akan tetap berjuang tanpa takut dengan senapan, perang, dan mesin pembunuh, pendudukan dan pembangunan tembok rasial.”
Haniyah menegaskan hal tersebut kepada Palestine Information Center, menanggapi perkembangan terakhir di mana Israel menghentikan serangannya atas Ghaza dan menghentikan serangan kejamnya terhadap rakyat Palestina yang tangguh, pahlawan dan pejuangnya dan anak-anak tak berdosa yang begitu menggerakkan perasaan dunia.
Menurut Haniyah, sikap menarik mundur dari operasi militer di Ghaza oleh Israel, juga terpaksa dilakukan karena terkait imej AS yang selalu menggembar-gemborkan nilai demokrasi, tapi terus menerus memelihara konflik peperangan antar rakyat Palestina. “Politik seperti itulah yang memunculkan krisis lokal dalam tubuh Palestina, ” ujarnya.
Haniyah menyampaikan penghargaannya terhadap upaya Mesir yang ingin menciptakan ketenangan di Palestina dan mencabut isolasi atas Ghaza.”Apa yang dilakukan oleh pemerintah Mesir adalah usaha yang sangat disyukuri. Pemerintah Palestina akan mendukung pimpinan Mesir untuk upayanya mewujudkan ketenangan secara timbal balik, dan utuh sehingga tercapai target pencabutan isolasi atas rakyat Palestina, ” ujar Haniyah. (na-str/pic)