Palestina sedikit merasakan angin semilir. Di tengah tekanan embargo ekonomi dari berbagai pihak, Islamic Development Bank (IDB) menyatakan komitmennya untuk menyalurkan dana bantuan untuk Palestina sebesar 100 juta dolar.
Bantuan yang dikeluarkan melalui program “Al-Aqsha wal Quds” itu dilontarkan Dr. Ahmad Muhammad Ali, kepala IDB, dalam rangka penutupan acara tahunan ke-31 di Kuwait yang berlangsung pada 27-31 Mei 2006.
“Pertemuan kami menetapkan persiapan proyek pembangunan di Palestina sebesar 100 juta dolar pada tahun ini melalui dana Al-Aqsha wal Quds yang telah ditetapkan keberadaannya sebelum ini dalam pertemuan puncak Liga Arab pada Oktober 2000 di Kairo,” ujar Dr. Ahmad Muhammad Ali.
Bantuan IDB dianggap lebih konkret ketimbang komitmen bantuan dari pihak lain yang hingga kini belum bisa menyalurkan dananya ke Palestina. Pasalnya, IDB memiliki jaringan perbankan sendiri melalui dukungan berbagai negara Arab, yang tidak terlalu mengandalkan distribusi dana melalui bank-bank yang dipengaruhi oleh AS dan sekutunya.
Bukan baru kali ini IDB menyalurkan bantuan untuk Palestina. Bantuan yang diberikan IDB kepada rakyat Palestina sejak tahun 1976, kini mencapai 110 juta dollar AS. Bantuan itu disalurkan ke sektor-sektor vital, seperti kesehatan, pendidikan, perumahan, dan pertanian. IDB juga telah menyalurkan dana trust (trust fund) bagi Palestina, temasuk dana Al-Aqsa dan Al-Quds, yang keduanya disiapkan di bawah pengawasan Liga Arab. IDB pun mengelola dana sebesar 52 juta dollar AS yang dialokasikan Pemerintah Arab Saudi di bawah payung Program Arab Saudi untuk Bantuan bagi Rakyat Palestina.
Proyek-proyek yang didanai IDB mencakup sektor-sektor vital dalam perekonomian Palestina, dengan penekanan khusus pada bidang-bidang pendidikan, program sosial, usaha promosi ekspor, dan penciptaan lapangan kerja. (na-str/iol)