“Kita akan memenangkan pertempuran melawan pendudukan (Israel) karena kita memiliki moral, sementara musuh dan pemukimnya tidak bermoral,” tegasnya.
“Sepanjang sejarah, penjajah yang datang ke Yerusalem dikalahkan oleh keberanian rakyatnya,” lanjutnya.
Musallam yang juga adalah anggota dari Komite Penjaga Tempat Suci Islam dan Kristen sangat vokal dalam mengecam penjajah Israel yang mengusir warga Palestina dari rumah mereka di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
“Kami tidak akan biarkan rumah orang-orang Muslim direbut di Sheikh Jarrah, Silwan, dan Wadi Al-Joz dan orang-orang Palestina diusir,” tegasnya.
“Berdirilah wahai para tokoh Kristen bersama kaum kalian, mereka yang ditindas, mereka yang takut dan miskin demi gereja kaum yang tertindas, takut, dan miskin,” pungkas Musallam.
Sebagai informasi, Musallam selama ini dikenal sebagai aktivis umat antaragama yang menentang penindasan terhadap orang Palestina dan tempat suci keagamaan di Yerusalem. Pernyataan Pendeta Musallam itu muncul ketika pasukan Zionis-Israel mengepung Masjid Al-Aqsa dan terus menyerang jamaah di sana.
Dalam peristiwa penyerangan tersebut, puluhan ribu warga Palestina dikabarkan telah berkumpul di masjid yang merupakan situs paling suci ketiga umat Islam selama hari-hari terakhir bulan suci Ramadan.
Di sisi lain, tentara Israel telah menggunakan gas air mata, granat kejut, dan peluru metal berlapis karet pada jemaah di masjid dalam serangkaian serangan yang dimulai sejak hari Jumat.
Dampaknya, beberapa ratus orang terluka dan puluhan orang dikabarkan tewas. Berdasarkan laporan Bulan Sabit Merah Palestina, sudah lebih dari 300 orang warga Palestina yang dilaporkan terluka hingga Senin (10/5/2021).
Dalam sejarahnya, Bumi Filistin adalah milik bangsa Palestina yang kemudian direbut oleh kaum Zionis-Israel. Sebab itu, tak ada namanya ‘Negara Israel’ karena sesungguhnya mereka tak punya tanah air. [em]