Inilah Rencana Zionis Israel Atas Masjid Al-Aqsha di Tahun 2016

tarawih di masjid al Aqsha - utamaEramuslim.com – Pusat Informasi Urusan Al-Quds dan Al-Aqsha Qpress menegaskan dalam ringkasan studinya selama 2015 bahwa di tahun 2016 ini Al-Aqsha akan menjadi target penjajah zionis dari tiga poros utama; pertama, mengintenskan realisasi rencana proyek-proyek yahudisasi raksana di sekitar Al-Aqsha. Kedua, menggali lebih dalam tanah di bawah Al-Aqsha, menambah jumlah sinagog dan museum yahudi. Ketiga, mematangkan (termasuk dari sisi UU) legalitas penyerbuan warga yahudi agamis ke Al-Aqsha.

Qpress menegaskan, jika tiga poros itu terwujud maka semua pihak akan tercengang juga oleh makin kuatnya perlawanan Palestina dalam bentuk Intifadhah Al-Quds saat ini.

Yahudisasi Sekitar Al-Aqsha

Pertama, mengintenskan realisasi rencana proyek-proyek yahudisasi raksana di sekitar Al-Aqsha. Ini muncul jelas di mana pemerintah Netanyahu fokus kepada proyek yahudisasi di sekitar Al-Aqsha dan wilayah Al-Barraq (dianggap tembok ratapan oleh Yahudi) dan wilayah Silwan.

Di tembok Al-Barraq, Israel membangun proyek yahudisasi House Strauss House di bahu jembatan Ummu Banat yang menempel di halaman Al-Barraq. Sampai kini Israel masih terus membangun bangunan ini.

Akhir 2015, Israel menyetujui rencana pembangunan Rumah Mutiara Yahudi setelah menjadi polemik selama 8 tahun. Bangunan ini akan memiliki tiga lantai berhadapan dengan masjid Al-Aqsha di samping halaman Al-Barraq sebelah barat yang realisasinya akan dipercepat.

Di gerbang Silwan, sebelah selatan Al-Aqsha, Israel akan membangun “Kuil Torah” setinggi 7 lantai. Pemerintah Israel menekan terus akan proyek ini segera diselesaikan.

Selain itu, kewenangan operasional di wilayah “istana Umawi” sebelah selatan Al-Aqsha akan dilimpahkan kepada lembaga yahudi “El-Ad” sehingga proyek raksasa yahudi akan semakin massif seperti proyek Taman Yahudi Davidson.

Kedua, menggali lebih dalam tanah di bawah Al-Aqsha, menambah jumlah sinagog dan museum yahudi. Penggalian akan semakin dalam di sisi barat daya tembok Al-Aqsha, Wadi Halwah di Silwan yang bersambung dengan penggalian di sisi barat.

Di bawah tanah, akan semakin banyak dibangun ruang-ruang, sinagog yahudi, museum untuk menegaskan tentang sejarah versi Talmod.

Legalisasi Penyerbuan yahudi ke Al-Aqsha

Data menyebutkan, jumlah warga yahudi yang menggerebek Al-Aqsha selama era Netanyahu 2009-2015 naik tajam hingga lebih dari 200 persen. Sementara lembaga Al-Aqsha atau Yayasan Imarah Al-Aqsha mencatat terjadi kenaikan hingga 300% di era sebelumnya.

Di tahun 2009 sebanyak 5658 warga yahudi yang menyerbu Al-Aqsha dan di tahun 2015 mencapai 10.766 warga yahudi. Menurut catatan Dinas Wakaf jumlahnya di 2015 mencapai 11.489 dan menurut Qpres mencapai 14.074 orang.  Sementara data Israel menyebutkan bahkan jumlah selama 6 tahun dari 2009 hingga 2015 mencapai 57.621 warga yahudi.

Artinya, setiap tahunnya Israel ingin melakukan lompatan jumlah penyerbu yahudi ke Al-Aqsha dengan rata-rata setiap tahunnya sebanyak 5000 hingga 10 ribu dan nantinya akan akan melompat hingga 15 ribu.

Kekerasan Israel Meluaskan Aksi Intifadhah

Ketiga poros target Israel ke Al-Aqsha itu menandakan Israel makin massif dan makin membahayakan.

Sebagai reaksi itu, warga Palestina, di Tepi Barat dan Al-Quds makin menunjukkan kesadarannya yang tinggi dalam membela tempat suci Al-Aqsha. Semakin meningkat kekerasan Israel, aksi Intifadhah akan semakin meluas pula.

Karena itu di masa-masa mendatang, perlawanan dan Intifadhah Al-Quds makin keras dan meluas terhadap Israel. (ts/infopalestina)