Eramuslim – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kali ini makin membuat heboh. Pasalnya ia membuat proposal perdamaian dengan Israel tapi tanpa melibatkan Palestina di dalamnya.
Selasa (28/1/2020), ia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pertemuan yang juga dihadiri warga AS keturunan Yahudi itu, Trump sesumbar telah membuat draf perdamaian, dan menjanikan Yerussalem sebagai ibu kota Israel.
Namun sayangnya, pertemuan itu tanpa dihadiri perwakilan Palestina. Ujung-ujungnya, Palestina merasa draf Trump berat sebelah dan semakin bias ke Israel.
Salah satu poin yang berat adalah wilayah Palestina yang makin kisut. Berikut adalah peta wilayah Palestina di tahun 1948 hingga sekarang:
Lalu bagaimana penampakan peta wilayah Palestina buatan Trump nanti?
Di akun Twitter-nya Trump menggambarkan peta masa depan Palestina.
“Ini adalah bagaimana negara Palestina terlihat di masa depan, dengan ibu kota di Yerusalem bagian Timur,” tulisnya melalui akun @realDonaldTrump.
Berikut peta Trump yang diambil dari Twitternya @realDonaldTrump.
هذا ما قد تبدو عليه دولة فلسطين المستقبلية بعاصمة في أجزاء من القدس الشرقية. pic.twitter.com/CFuYwwjSso
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 28, 2020
Sebagaimana dilansir dari media Israel, The Jerussalem Post, Palestina tetap akan memiliki wilayah Tepi Barat. Namun meski mendominasi di Tepi Barat, 20% wilayah itu akan jatuh ke tangan Israel.
Yerussalem yang juga di Tepi Barat akan jadi ibu kota Israel. Semua permukiman Israel di wilayah ini tetap dipertahankan.
Palestina akan memiliki daerah Yerussalem Timur. Seperti Kafr Akab, Abu Dis dan setengah dari Shuafat.
Israel akan mempertahankan Lembah Yordan. Palestina akan kehilangan tanah di Negev, dekat perbatasan Gaza dan Mesir.