Inggris mendesak rezim Zionis Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina yang dijajahnya karena pembangunan itu menghambat upaya pembentukan negara Palestina merdeka.
Menteri urusan luar negeri dan negara-negara dibawah payung persemakmuran (commonwealth) Inggris, Bill Rammell dalam kunjungannya ke Amman mengatakan, berlanjutnya aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi yang dilakukan Israel justeru mengancam solusi dua-negara yang menjadi keinginan dari rezim Zionis Israel sendiri.
"Untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka, Israel harus menghentikan sepenuhnya tindakan ilegal berupa pembangunan dan ekspansi pemukiman Yahudi di wilayah yang berada di luar perbatasan Israel yang diakui secara internasional pada tahun 1967," kata Rammell.
"Inggris, Yordania dan semua pihak yang sedang mengupayakan perdamaian dengan tegas mengatakan bahwa pembangunan pemukiman ilegal itu harus dihentikan," tukasnya.
Saat ini, Israel telah membangun pemukiman bagi 260.000 warga Yahudi di seluruh wilayah Tepi Barat dan membangun pemukiman lainnya untuk 200.000 warga Yahudi di wilayah Yerusalem Timur, wilayah Palestina yang dirampas dan diakui Israel. Dunia internasional tidak pernah mengakui aneksasi yang dilakukan Israel dan menyatakan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah itu sebagai tindakan ilegal, namun rezim Zionis tidak peduli dengan desakan dunia internasional agar menghentikan pembangunan pemukimannya.
Rammell berada di Yaman untuk melakukan pertemuan dengan Menlu Yordania Salah Bashir. Dalam kesempatan itu, Bashir menilai Israel tidak menunjukkan sikap positif dalam proses perdamian. "Israel selayaknya melakukan tindakan yang positif dan praktis untuk memuluskan proses perdamaian," ujar Bashir.
Sekedar informasi, Inggris adalah salah satu negara-disamping AS-yang berperan penting bagi berdirinya negara Zionis Israel yang sekarang menjajah tanah Palestina. Lewat Deklarasi Balfour, Inggris memberikan pijakan bagi berdirinya negara Israel. Deklarasi Balfour adalah surat Menteri Luar Negeri Inggris Raya, Arthur James Balfour pada Lord Rothschild-pemimpin komunitas Yahudi Inggris-untuk dikirim ke Federasi Zionis. Surat itu menyatakan bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana Zionis Yahudi untuk membuat "tanah air" nya di Palestina, dengan syarat tidak merugikan hak-hak masyarakat yang sudah ada di Palestina. (ln/MiddleEastTime)