Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyerukan agar dunia internasional segera mengambil tindakan politis untuk mengatasi "krisis yang mendalam" di Tepi Barat dan Jalur Ghaza akibat isolasi dan embargo rejim Zionis Israel di kedua wilayah itu.
ICRC yang biasanya mengeluarkan pernyataan-pernyataan non-politis, kali ini dengan tegas meminta adanya langkah politis karena tindakan rejim Zionis Israel menyebabkan rakyat Palestina tidak bisa menikmati hak-haknya untuk hidup dengan terhormat dan normal.
ICRC mengeluarkan pernyataan itu beberapa hari setelah negara-negara donor utama melakukan konferensi di Paris.
Israel mengklaim bahwa selama ini mereka sudah bekerjasama dengan ICRC dalam hal penyaluran bantuan kemanusiaan. Namun Israel juga mengatakan bahwa mereka tidak bisa dengan segera mencabut pembatasan-pembatasan yang diterapkan terhadap warga Palestina, karena khawatir para pejuang Palestina akan bertambah berani menembakkan roketnya ke wilayah Israel.
ICRC menegaskan, bantuan kemanusiaan bukan solusi untuk Ghaza dan Tepi Barat, itulah sebabnya mereka meminta adanya langkah politis. "Kehidupan di Tepi Barat dan Ghaza sudah begitu kritis, hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan tidak akan banyak membantu, " kata Direktur Operasi ICRC kawasan Timur Tengah, Beatrice Magevand Roggo.
"Kami bisa berusaha mengatasi untuk sementara problem-problem di Ghaza, tapi kami tidak punya solusi kunci untuk mengatasi akar persoalan itu, " sambung Roggo.
Selain menyerukan langkah politis, ICRC juga merilis laporan yang berisi informasi bahwa Israel telah melecehkan kemuliaan hidup rakyat Palestina. Selain blokade ekonomi, rakyat Palestina tidak diberi akses atas pekerjaan, layanan kesehatan, bahkan makanan.
"Sekitar 1, 4 juta rakyat Palestina yang tinggal di Jalur Ghaza, harus terus membayar biaya konflik dan kesulitan ekonomi dengan kesehatan dan kehidupan mereka, " demikian isi laporan ICRC.
Lebih lanjut disebutkan, "Di Tepi Barat, pembangunan pemukiman-pemukiman telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan rakyat Palestina. Mereka kehilangan tanah dan sumber hidup mereka, ditambah lagi dengan sejumlah tindak kekerasan dari para pemukim Yahudi. "
"Hanya tindakan politis yang tegas dan inovatif yang bisa mengubah realitas yang buruk dari penjajahan Israel di atas tanah Palestina, memulihkan kehidupan ekonomi dan sosial bagi rakyat Palestina dan memberikan hak-hak bagi rakyat Palestina untuk hidup dengan layak. "
Lebih lanjut ICRC menyatakan, mereka menghormati hak Israel untuk mempertahankan diri, tapi harus seimbang dengan hak-hak rakyat Palestina untuk hidup normal dan terhormat seperti bangsa-bangsa lainnya. (ln/bbc)