Hizbut Tahrir Palestina, mengutuk dengan keras rezim Mesir pasca tewasnya empat warga Palestina di dalam terowongan di perbatasan dengan Gaza, yang di duga kuat dilakukan oleh militer Mesir.
Ibrahim Syarif, anggota Biro Informasi Hizbut Tahrir Palestina dalam pernyataan persnya pada hari Kamis kemarin (29/4) mengatakan: "Rezim Mesir telah kelewat batas melakukan pengkhianatan, masih terasa sakit di tubuh kita karena Palestina dan Al-Aqsha di nodai oleh orang-orang Yahudi, Kairo malah menyatakan perang mereka terhadap Gaza dan kemudian berusaha menuai perang ini dengan berpihak kepada penjajah Yahudi, dengan mengorbankan darah kaum muslimin, belumkah cukup bagi mereka pengepungan dan pembuatan tembok baja, apakah mereka tidak takut kepada Allah? apa mereka tidak malu menjadi budak Yahudi?"
Syarif itu mengatakan bahwa pemerintah Mesir, telah melakukan pemboman terowongan berkali-kali dan membunuh lusinan pekerja yang mempertaruhkan hidup mereka untuk memulihkan mata pencaharian mereka, dan terakhir 4 korban tewas dalam pemboman sebuah terowongan pada Rabu lalu (28/4).
"Rezim Mesir bertindak sebagai agen Yahudi dan pemerintah Amerika tidak melihat hal itu mereka hanya mengirim utusan untuk mengembalikan orang mati dan tawanan orang Yahudi, atau mencari cara untuk menerapkan visi AS dan memberikan tekanan pada gerakan Hamas untuk menerima kondisi persetujuan Quartet secara eksplisit dengan memperketat embargo," tambahnya.(fq/pic)