Eramuslim.com – Ketika krisis kelaparan melanda ahlu Syam Gaza dan satu per satu anak-anak mereka harus kehilangan nyawa akibat kekurangan makanan dan air, setiap hari yang berlalu menjadi perjuangan untuk bertahan hidup bagi mereka.
Ahmed Tafesh adalah salah satu dari banyak penduduk di wilayah yang diserang habis-habisan oleh penjajah ‘Israel’ itu.
Setiap hari, ia dan warga lainnya menjelajahi jalan-jalan dan puing gedung-gedung yang telah dibom untuk mencari pasokan makanan maupun bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara.
“Saya sudah berkeliling tanpa hasil. Ini adalah kali ketiga saya mencari-cari dan masih tak berbuah hasil,” ucap Tafesh menceritakan tentang perburuan hariannya untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan yang diterjunkan ke daerah kantong tersebut.
“Kami sudah mencoba dua kali pagi ini, tetapi tak menemukan apa-apa. Kami akan mencoba satu atau dua kali lagi,” katanya.
Hingga hari Sabtu (30/3/2024), Al Jazeera melaporkan bahwa 27 anak-anak Gaza telah syahid karena malnutrisi dan dehidrasi yang diderita akibat blokade tak manusiawi yang dilakukan penjajah ‘Israel’.
(AlJazeera/Sahabat Al-Aqsha)