Harian besar Israel, Haaretz, akui keberhasilan sernagan pejuang Palestina dengan menyebutkan bahwa aksi itu merupakan sinyal bahwa infrastruktur Hamas di Tepi Barat masih tetap ada dan berjalan efektif. Haaretz menuliskan, "Satu pekan setelah perang Ghaza, pejuang Palestina berupaya melakukan perhitungan terhadap tentara Israel. Tapi pada pekan y ang sama, mereka mampu melakukan sejumlah aksi serangan yang sukses dan begitu menyakitkan Israel. Mereka berhasil meledakkan sebuah bom yang menghancurkan jip tentara di Selatan Ghaza hingga membunuh seorang prajurit Israel, serta melukai satu orang lainnya dalam kondisi parah. "
Dituliskan pula, "Aksi sernagan pejuang Palestina dilanjutkan dengan jatuhnya rudal mereka di pemukiman Sadirot hingga menghancurkan dua buah rumah dan melukai dua orang Israel dalam kondisi luka sedang. Dan terakhir, pejuang Palestina berhasil melakukan aksi besar di sekolah pengkaderan Yahudi Herav di Jerussalem, hingga menewaskan delapan orang dan melukai puluhan orang lainnya, sebagiannya dalam kondisi luka parah."
Menurut Haaretz, meski diakui ada sejumlah kelegaan dari prestasi yang dilakukan sayap intelejen Shabak Israel yang beberapa kali berhasil menggagalkan aksi serangan pejuang Palestina, tapi aksi terakhir pejuang Palestina sungguh membelalakkan mata semua orang Israel. "Sepertinya pelaku aksi pejuang Hamas itu menunjukkan ada elemen tertentu dari pejuang Palestina yang bergerak secara terpisah dari independen dari yang lainnya. Karena hingga beberapa hari berlalu, belum ada kelompok Palestina manapun yang mengakui bertanggung jawab atas aksi berani itu." (na-str/pic)