Pemimpin de facto Jalur Gaza, Ismail Haniyah, Jumat kemarin (12/10), menegaskan bahwa pertemuan musim gugur nanti antara Zionis-Israel dengan Mahmud Abbas merupakan sebuah pertemuan yang dirancang di Washington sebagai perangkap bagi Mahmud Abbas yang ujung-ujungnya akan memperluas wilayah pendudukan Zionis Israel atas Tanah Palestina.
Haniyah menegaskan hal itu di hadapan ribuan jamaah sholat Ied Fitri di jalur Gaza. Pemimpin dari HAMAS itu juga menekankan agar faksi mana pun dari Palestina yang pergi ke meja perundingan dengan pihak Zionis-Israel dan AS, sebelumnya harus menciptakan persatuan terlebih dahulu secara internal, dengan sesama rakyat Palestina.
Haniyah juga mendesak agar negara-negara Arab, terutama Arab Saudi dan mesir, untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan penjajah Zionis-Israel.
Haniyah sangat berharap mahmoud Abbas sudi membuka dialog dulu dengan HAMAS guna menyatukan West Bank yang dikuasai Fatah dan Jalur Gaza yang dikuasai HAMAS, terutama untuk kepentingan rakyat Palestina secara keseluruhan, selaras dengan kesepakatan Makkah dan Kairo, agar tercipta satu pemerintahan Palestina yang kuat. “Setelah tercipta satu pemerintahan Palestina, maka silakan beruding dengan siapa pun. Posisi kita akan kuat jika bersatu, ” tegas haniyeh kembali.(Rizki/MNA)