Perdana Menteri terpilih Islamil Haniyah yang berasal dari HAMAS, Sabtu kemarin (12/1), menyampaikan pandangannya soal rencana masa depan negara Palestina yang beberapa hari lalu telah dibahas oleh Presiden Bush dengan Mahmud Abbas, yang nyata-nyata menjadikan negara Palestina sebagai ‘negara kerdil’ karena diharuskan berbagi tanahnya dengan Zionis-Israel.
“Kami tidak akan pernah menerima segala upaya pengkerdilan negara Palestina sampai kapan pun!” tegas Haniyah kepada Kantor Berita Maan News Agency, Sabtu sore (12/1).
Pandangan Ismail Haniyah yang lebih nasionalis terhadap negaranya, beda dengan Mahmud Abbas yang berkali-kali berusaha menjual negara dan rakyatnya sendiri kepada pihak Amerika dan Zionis-Israel, diamini oleh mayoritas rakyat Palestina. Hal ini sangat masuk akal mengingat Tanah palestia secara keseluruhan memang milik sah bangsa Palestina dan bangsa Yahudi sama sekali tidak memiliki hak secuil pun atas tanah suci milik umat Islam sedunia tersebut. Klaim-klaim Yahudi atas Tanah Palestina seluruhnya dibingkai dalam kebohongan dan kedustaan. Namun karena kebohongan ini didukung oleh mesin propaganda dan media massa dunia maka seolah-olah klaim palsu Yahudi atas Palestina adalah benar adanya.
“Kita menginginkan tanah kita, tanah suci milik umat Islam sedunia, kembali sepenuhnya ketangan umat Islam. Tidak ada tawar-menawar sedikit pun dalam masalah yang sebenarnya sudah sangat jelas ini. Bagi HAMAS, kita akan berpegang erat pada hal ini dan tidak akan pernah rela menjual negara ini secuil pun kepada pihak penjajah Zionis-Israel!” tegas Haniyah.(Rizki)